Cerita ini dimuat di Koran SOLOPOS, Sabtu, 28 Juli 2018
AH TENANE
KABOTAN JENENG
Oleh : Noer Ima Kaltsum
Siang itu, Jon Koplo keluar dari rumah. Di teras, Lady Cempluk tetangganya menghampirinya. Cempluk bercerita bahwa ada seorang laki-laki mencari orang yang namanya asing di lingkungan RT mereka.Â
"Mas Koplo, tadi ada orang  luar kota mencari orang yang namanya asing di sekitar wilayah RT kita."
"Alamat yang dicari benar atau tidak RT, RW-nya dengan lingkungan sini?"Tanya Koplo.
"Kalau alamatnya memang satu RT dengan kita."
"Yang mencari orang mana?"
"Orang Karanganyar dekat Grojogan Sewu. Katanya dia punya kenalan di Pacitan dan alamatnya sesuai dengan lingkungan kita, tapi nama yang dimaksud orang itu tidak ada di sini."
"Yang dicari namanya siapa je mbak Cempluk?"
"Katanya, teman yang dicari namanya Tom Gembus."
"Badalah, Tom Gembus itu nama asliku, mbak. Berarti teman kuliahku."
"Tadi kusuruh ke RT sebelah. RT sebelah ada yang namanya Gembus."
Tidak menunggu lama, Koplo mencari teman kuliahnya di RT sebelah dan akhirnya ketemu. Beruntung temannya belum pergi jauh. Jauh-jauh dari Karanganyar ke Pacitan, kasihan kan kalau tidak bertemu.
"Mas, sori ya. Pasti tadi sempat mbatin, mosok tetangga satu RT tidak kenal dengan saya. Begini Mas, nama kecil atau nama asli saya sesuai KTP adalah Tom Gembus. Tapi di rumah sejak kecil nama panggilan saya adalah Koplo.
Dulu waktu kecil, saya sering sakit-sakitan. Mungkin karena kabotan jeneng, menurut orang Jawa nama saya harus diganti. Di rumah, nama panggilan saya Koplo." Koplo menjelaskan pada temannya.
"Waktu ganti nama itu sudah bancakan atau belum? Mungkin mbak Cempluk nggak dapat bancakannya, hehe."kata teman Koplo dengan nada bercanda.
Akhirnya keduanya kembali ke rumah Koplo. Cempluk melihat tamunya Koplo hanya mesam-mesem. (SELESAI)
00000
Catatan : Naskah asli