Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengembangkan terobosan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui teknologi Microforest. Inovasi berbasis mikroalga ini mampu menyerap karbon dioksida secara efektif dengan kemampuan setara 4-5 pohon dewasa, meskipun berukuran jauh lebih kecil. Berbentuk kapsul berwarna hijau pekat, Microforest memanfaatkan kemampuan alami mikroalga untuk menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen melalui fotosintesis yang dioptimalkan dalam sistem photobioreactor. Teknologi yang dikembangkan oleh tim peneliti Pusat Studi Energi UGM ini menawarkan solusi praktis untuk mengurangi emisi karbon di wilayah perkotaan dan industri yang memiliki keterbatasan lahan.
Teknologi ini dapat diterapkan di berbagai lingkungan, mulai dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas publik seperti stasiun kereta dan bandara. Bayangkan sebuah pusat perbelanjaan modern yang dilengkapi dengan beberapa unit Microforest di area lobi, di mana setiap unit menampilkan layar indikator yang menunjukkan jumlah karbon yang diserap dan oksigen yang dihasilkan. Pengunjung yang berlalu-lalang tidak hanya mendapatkan udara yang lebih segar tetapi juga memperoleh edukasi tentang pentingnya teknologi ramah lingkungan. Selain itu, pemasangan Microforest dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pusat perbelanjaan yang ingin menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Di kawasan industri, Microforest dapat ditempatkan di sekitar pabrik untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi. Dengan desain yang kompak, unit-unit ini dapat dipasang di area dengan keterbatasan lahan tanpa mengganggu aktivitas operasional. Penggunaan Microforest di pabrik dapat dikombinasikan dengan sistem pemantauan kualitas udara untuk mengukur efektivitas penyerapannya terhadap CO2. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan data dari teknologi ini sebagai bagian dari laporan keberlanjutan mereka, yang semakin menjadi perhatian dalam industri global saat ini. Dengan demikian, Microforest tidak hanya berfungsi sebagai alat mitigasi karbon, tetapi juga menjadi elemen strategis dalam upaya membangun citra perusahaan yang lebih ramah lingkungan.
Di lingkungan perkantoran, Microforest dapat ditempatkan di dalam ruang kerja, menciptakan atmosfer yang lebih sehat bagi para karyawan dan mendukung upaya perusahaan dalam penerapan kebijakan berkelanjutan. Beberapa perusahaan besar bahkan telah mulai menerapkan konsep "kantor hijau," di mana keberadaan Microforest dapat menjadi salah satu elemen utama dalam upaya menciptakan ruang kerja yang lebih sehat. Selain meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan, keberadaan Microforest juga dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, mengingat kualitas udara yang baik terbukti dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan konsentrasi.
Penggunaan Microforest juga dapat diperluas ke sektor transportasi. Misalnya, stasiun bus dan halte transportasi umum dapat dilengkapi dengan unit ini untuk membantu mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Dalam sebuah studi yang dilakukan di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi, seperti Jakarta dan Surabaya, penempatan Microforest di area transit publik terbukti dapat mengurangi kadar CO2 di udara secara signifikan dalam radius tertentu. Dengan kemampuannya yang setara dengan beberapa pohon dewasa, Microforest menjadi solusi praktis bagi wilayah urban yang sulit menyediakan ruang hijau. Selain itu, teknologi ini juga dapat diintegrasikan dengan infrastruktur pintar lainnya, seperti sistem monitoring lingkungan berbasis IoT, yang dapat memberikan data real-time tentang kualitas udara di sekitarnya.
Di masa depan, penggunaan Microforest dapat semakin berkembang dengan berbagai inovasi tambahan. Salah satunya adalah pengembangan unit Microforest yang dapat menyimpan dan memanfaatkan karbon yang telah diserap untuk keperluan lain, seperti produksi biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan. Penelitian lebih lanjut juga dapat mengarah pada optimalisasi desain dan efisiensi sistem, sehingga teknologi ini dapat diterapkan di lebih banyak lokasi dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Jika diterapkan secara luas, bukan tidak mungkin Microforest akan menjadi bagian integral dari infrastruktur hijau di kota-kota modern, membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dengan berbagai potensi penerapan ini, Microforest tidak hanya menjadi teknologi inovatif dalam mitigasi perubahan iklim, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas udara dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Dengan semakin meningkatnya urgensi untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem, inovasi seperti Microforest dapat menjadi salah satu solusi nyata yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI