Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Paksa Orang Capek untuk Tetap Semangat

25 April 2025   16:06 Diperbarui: 26 April 2025   10:47 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Lelah bekerja. (freepik/wayhomestudio)

Kenapa ya, tiap kali ada orang yang lagi kelihatan capek, kita malah buru-buru menyuruh dia untuk tetap semangat? 

Padahal jelas-jelas wajahnya sudah pucat, matanya sayu, nadanya lelah. Bukannya dikasih waktu untuk istirahat, malah disuguhi kalimat-kalimat motivasi yang tidak nyambung seperti, 

“Ayo semangat, jangan menyerah!” atau “Ingat mimpi kamu!”

Lah, orang lagi lelah fisik dan mental, bukannya disuruh istirahat, malah disuruh lari lagi. 

Kadang niatnya memang baik, tapi caranya salah. Kita lupa, tidak semua orang butuh didorong terus-terusan. 

Kadang mereka hanya butuh duduk sebentar, tarik napas, dan merasakan bahwa capek itu wajar dan boleh.

Gini ya, orang yang lagi capek itu sebenernya tidak butuh ceramah panjang lebar soal motivasi. 

Mereka juga tahu kok harus semangat, harus kuat, harus tahan banting. Tapi masalahnya, badan dan pikirannya sudah minta tolong. 

Capek itu sinyal, bukan kelemahan. Kalau dipaksakan selalu tetap semangat padahal sudah tidak kuat, yang ada malah semakin drop, bisa stres, atau malah burnout beneran.

Coba kamu bayangkan mesin motor yang dipakai secara terus-menerus tanpa istirahat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun