Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Atasan Curhat Tiap Hari, Dengarkan atau Abaikan?

17 Maret 2025   16:41 Diperbarui: 18 Maret 2025   10:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Atasan sedang curhat kepada bawahannya | Pexels. MART PRODUCTION

Pernah punya pengalaman, ketika kamu punya atasan yang suka banget curhat di kantor? 

Bukan curhat soal kerjaan, tapi lebih ke masalah pribadinya—mulai dari drama rumah tangga, konflik dengan suami atau istri, sampai hal-hal yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. 

Awalnya mungkin kita masih bisa bersikap sopan dan mendengarkan. Tapi kalau tiap hari begini terus, lama-lama capek juga, kan?

Bayangkan, pagi-pagi sudah siap untuk fokus kerja, eh tiba-tiba atasan datang dengan muka muram dan mulai bercerita panjang lebar soal betapa menyebalkannya pasangan mereka. 

Atau lagi asyik kejar deadline, tiba-tiba mereka curhat soal anaknya yang susah diatur. 

Mungkin kalau hanya sesekali, kita masih bisa maklum. Tapi kalau setiap hari? Produktivitas bisa anjlok karena waktu kerja malah habis untuk mendengarkan cerita yang tidak ada hubungannya dengan tugas kita.

Masalahnya, sebagai bawahan, posisi kita sering serba salah. Mau mendengarkan terus, rasanya menyita waktu dan energi. 

Mau mengabaikan, takut dibilang tidak respect dengan atasan. Jadi, sebenarnya harus bagaimana? 

Apakah kita wajib mendengarkan demi menjaga hubungan baik, atau justru lebih baik mengabaikan demi kesehatan mental dan fokus kerja?

Yuk, kita bahas lebih lanjut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun