Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Generasi Z dan Konsep Kantor sebagai Keluarga: Masih Relevan?

17 Februari 2025   09:45 Diperbarui: 17 Februari 2025   10:03 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Kantor Adalah Keluarga | Pexels. Kampus Production

Istilah "kantor adalah keluarga" sudah tidak asing lagi di telinga kita, ini adalah konsep yang sering dipakai perusahaan untuk menciptakan suasana kerja yang akrab dan nyaman. 

Ide dasarnya memang bagus, agar karyawan merasa dihargai, punya rasa memiliki, dan saling mendukung layaknya anggota keluarga. 

Dengan suasana seperti ini, diharapkan kerja jadi lebih menyenangkan, produktivitas meningkat, dan loyalitas karyawan terjaga.  

Di sisi positifnya, kantor yang menerapkan konsep ini bisa memberikan rasa kebersamaan yang kuat. Misalnya, ketika ada yang sedang kesulitan, rekan kerja atau atasan bisa memberikan support, baik secara profesional maupun personal. 

Komunikasi pun lebih cair, tidak ada batasan hierarki yang kaku, dan suasana kerja jadi lebih friendly. 

Bahkan, ada kantor yang sampai memberikan fasilitas khusus untuk mendukung kesejahteraan karyawan, seperti ruang istirahat yang nyaman, fleksibilitas kerja, hingga kegiatan bonding seperti gathering dan outing.  

Tapi, di sisi lain, konsep "kantor adalah keluarga" juga bisa jadi bumerang kalau diterapkan tanpa batasan yang jelas. Banyak perusahaan yang menjadikan istilah ini sebagai alasan untuk meminta loyalitas berlebihan, misalnya:  

  • Diminta kerja di luar jam kantor dengan alasan "kan kita keluarga, masa nggak mau bantu?"  
  • Harus selalu siap sedia kalau dibutuhkan, termasuk di hari libur.  
  • Ekspektasi untuk tetap stay di perusahaan dalam jangka waktu lama, meskipun karyawan sebenarnya sudah tidak nyaman atau ingin berkembang di tempat lain.  

Nah, masalahnya, apakah konsep ini masih cocok diterapkan di era sekarang, terutama bagi generasi Z yang mulai mendominasi dunia kerja?

Generasi Z dikenal lebih mengutamakan work-life balance, profesionalisme, dan batasan yang jelas antara kerja dan kehidupan pribadi. 

Mereka tetap ingin lingkungan kerja yang nyaman dan suportif, tapi tanpa harus kehilangan hak mereka untuk punya waktu istirahat yang cukup.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun