Mohon tunggu...
Nurlaely
Nurlaely Mohon Tunggu... Guru - Seseorang yang terus belajar

eine gluckliche Frau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UKG : All About UKG

1 Agustus 2012   07:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:22 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Waiting is boring, itulah suatu hal yang paling tidak disukai oleh kebenyakan orang yaitu menunggu. Para sahabat rekan guru se Indonesia yang belum melaksanakan Ujian Kompetensi Guru (UKG), bagaimana perasaan Anda saat ini ketika menunggu jadwal pelaksanaan UKG, cemas, takut, khawatir, stress, deg-degan? Semua perasaan tersebut mulai sekarang buang jauh- jauh, karena UKG bukanlah momok yang menakutkan bagi guru. Kita sebagai guru yang sudah dianggap dan diakui sebagai guru professional harus menunjukkan kompetensi kita sebagai seorang professional yaitu dengan menguasai teori dan praktek ilmu yang kita ampu. Karena sesuai dengan salah satu hakekat sebuah profesi seperti yang tertuang dalam buku pedoman UKG yang dikeluarkan oleh Kemendikbud RI, yaitu: Kompetensi guru yang bersifat khusus itu memerlukan perlakuan yang khusus pula. Uji kompetensi guru merupakan salah satu cara untuk memberikan layanan pembinaan dan pengembangan profesi guru yang baik kepada guru.

Setah kita memahami posisi kita sebagai guru yang profesional , sekarang mari kita lihat apa saja yang harus kita siapkan dalam menghadapi UKG itu:

A.Persiapan pemahaman, yaitu memahami terlebih dahulu aspek-aspek kompetensi yang diujikan

1.Kompetensi Pedagogik

Standar kompetensi pedagogik sesuai dengan Permendiknas sebagai berikut:

a.Mengenal karakteristik dan potensi peserta didik

b.Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif

c.Merencanakan dan mengembangkan kurikulum

d.Melaksanakan pembelajaran yang efektif

e.Menilai dan mengevaluasi pembelajaran

Kompetensi yang diinginkan adalah konsistensi penguasaan pedagogik antara content dengan performance,yaitubukan sekedar penguasaan guru tentang pengenalan peserta didik, model belajar, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tetapi tes yang mampu memprediksi bagaimana guru mengintegrasikan kelimanya dalam pelaksanaan pembelajaran.

2.Kompetensi Profesional

a.Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b.Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif

c.Konsistensi penguasaan materi guru antara contentdengan performance:

-teks, konteks, & realitas

-fakta, prinsip, konsep dan prosedur

-ketuntasan tentang penguasaan filosofi, asal-usul, dan aplikasi ilmu.

(dikutip dari buku pedoman UKG)

B.Persiapan Mental, Spiriual dan Material, yaitu:

1.Persiapan Mental:

Kebanyakan orang yang sedang cemas tidak akan merasa tenang sehingga mempengaruhi pola makan, ada yang tidak bisa makan adapula yang makan berlebihan untuk melupakan rasa kecemasannya, ada yang tidak bisa tidur dan kalaupun tidur pasti bermimpi buruk atau bahkan tidak konsentrasi melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin kita seperti mengajar. Sebagai guru yang memiliki kompetensi kepribadian tentunya haltersebut diharapkan tidak akan terjadi pada kita. Oleh karena itu mulai dari sekarang kita hilangkan semua kecemasan dengan makan seperti biasanya tentunya makan makanan bergizi agar badan kita sehat dan bugar, kalau kita sakit pastinya kita tidak akan bisa mengikuti pelaksanaan UKG, tidur yang cukup dan seperti biasa melakukan tugas utama kita sebagai guru, yaitu mendidik dan mengajar peserta didik. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita punya kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri ( dikutip dari Permendiknas no 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru)

2.Persiapan Spiritual

a.Sebagai umat beragama kita tidak lepas dari tuntunan agama yang kita anut, baik yang muslim maupun non muslim. Sebagai muslim kita tingkatkan ibadah kita, apalagi di bulan Ramadhan. Banyak menegakkan shalat malam dan shalat sunnah lainnya disamping shalat wajib, membaca Qur’an, berdoa meminta pertolongan dan petunjuk Alloh, dan percayalah Alloh akan lebih cepat mengabulkan orang yang berdo’a ketika perutnya dalam keadaan kosong, dan melakukan hal-hal sesuai aturan agama. Begitupun bagi non muslim perbanyaklah berdoa sesuai dengan kepercayaan dan agamanya masing-masing.

b.Meminta doa kepada orang tua bagi yang masih memiliki orang tua, karena Alloh akan meridlai kita jika orang tua sudah memberikan ridlanya.

c.Meminta doa pada peserta didik. Jangan pernah gengsi dan malu melakukan hal ini. Percayalah doa dari para peserta didik kita akan membantu menenangkan hati kita dan merekapun pasti dengan senang hati akan mendoakan kita. Toch ketika para peserta didik kita akan menghadapi UN pun kita dengan senang hati dan ikhlas akan mendoakan mereka.

3.Persiapan Material

Pernyataan Bapak Mendikbud berkaitan dengan pelaksanaan UKG adalah hasil UKG tidak berpengaruh pada pemberian tunjangan Sertifikasi dan tidak ada sanksi bagi peserta yang skornya tidak mencapai 70 alias tidak lulus dan hanya dijadikan sebagai pemetaan saja. Mengetahui hal ini banyak diantara guru yang berpendapat tidak usah mempersiapkan apa-apa, toch tunjangan tetap mengalir. Anggapan ini menurut saya keliru, karena sebagai guru kita harus haus ilmu dan banyak belajar untuk menambah wawasan kita, dan dengan adanya UKG ini minimal kita akan buka-buka lagi buku pelajaran waktu kita kuliah, tapi kalau guru bahasa Inggris tergantung pada pemahaman bacaan dan penguasaan kosa kata selain menguasai materi-materi teori belajar.Sebagai persiapan menghadapi ujian tentu kita tidak cukup hanya berdoa saja, tapi kita juga harus menyiapkan hal-hal yang akan diujikan, yakni:

a.Baca kisi-kisi UKG sesuai dengan mata pelajaran yang kita ampu yang bisa didownload dari. www.ukg.kemendikbud.go.id, Semua soal-soal UKG pasti sesuai dengan kisi-kisinya.

bBaca, hapalkan, pahami, serta kuasai semua materi pelajaran yang kita ampu. Perlu Bapak dan Ibu guru ketahui, materi pelajaran jangan terpaku pada materi pelajaran yang biasa kita sampaikan kepada peserta didik, tapi perluas dan perdalam dengan materi-materi pelajaran yang pernah kita peroleh waktu kita duduk di bangku SMA atau kuliah atau dari sumber-sumber lainnya yang sesuai dengan materi-materi yang diujikan seperti yang tertuang dalam kisi-kisi.. Selama ini banyak guru yang menganggap bahwa materi pelajaran yang diujikan sama dengan materi yang disampaikan kepada peserta didik. Pada kenyataannya karena sekarang yang diuji adalah kompetensi guru, bukan kompetensi peserta didik maka materi pelajarannya pun harus lebih luas ( logikanya, masa materi yang dikuasai guru sama dengan materi yang dikuasai peserta didik, nanti guru bisa kalah pintar dibanding muridnya yang rajin membaca dan mencari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber pembelajaran lainnya, donk).

c.Untuk guru mata pelajaran bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tingkatkan penguasaan kosa kata, karena seperti yang dialami dan disadari oleh saya sebagai guru bahasa Inggris saya lemah dalam penguasaan kosa kata, bahkan ada beberapa kata yang asing bagi saya. Bagi guru bahasa Inggris perbanyak membaca bahan- bahan tes Toefl karena tingkatan materi dalam kompetensi membaca saya pikir sama tingginya dengan Toefl. Cakupan kompetensi guru dalam materi pelajaran bahasa Inggris sesuai dengan apa yang dituangkan dalam Permendiknas no 16/ 2007:

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK:

− Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa

Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

− Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

d.Pahami hal-hal yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas, dan teori-teori belajar, jika kita sudah paham kita akan mudah mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Item soalnya sama dengan yang ada dalam kisi-kisi, pokoknya materi apa saja yang kita hapalkan jangan pernah lepas dari kisi-kisi.

4.. Persiapan Pelaksanaan:

a. .Mengoperasikan Komputer

Saat ini yang yang dipersoalkan dan dikeluhkan oleh banyak guru terutama yang sudah sepuh adalah gaptek, takut tidak bisa mengerjakan soal secara on line. Jangan khawatir di setiap ruangan ada beberapa operator yang akan dengan senang hati membantu kesulitan peserta UKG. Selain itu operatornya juga ramah, baik hati, tidak sombong dan cakep-cakep lagi (hehe..bercanda). Dalam menjawab soal kita tinggal klik saja tulisan jawaban A, jawaban B, jawaban C atau jawaban D, ini semua mudah dilakukan walaupun peserta tersebut tidak pernah mengoperasikan computer sebelumnya.

b. Bersikap tenang dan teliti

Selama mengerjakan soal jangan pernah terpengaruh oleh orang lain, fokuskan mata dan pikiran kita hanya pada soal-soal yang ada di layar monitor. Kadang-kadang ada rekan kita yang sudah menyelesaikan mengerjakan soal jauh sebelum batas waktu yang ditentukan yaitu 2 jam, dan hal ini biasanya berpengaruh kepada konsentrasi kita. Tapi kalau guru bahasa Inggris seperti saya dan teman-teman saya rata-rata 2 jam penuh baru bisa menyelesaikannya, walaupun dengan terengah-engah.

c. Berhati-hatilah dalam menggerakkan mouse, jangan pernah kita meng klik gambar tangan yang ada di sudut kanan atas layar jika kita belum selesai mengerjakan semua soal-soal, karena hal ini akan fatal bagi peserta, ini menandakan bahwa peserta tersebut sudah selesai.

Setelah membaca semua hal yang saya paparkan diatas mudah-mudahkan bisa menjadi bekal bagi para sahabat guru untuk menghadapi UKG. Tetap tenang, lakukan tugas utama kita sebagai guru, ikhtiar dengan banyak membaca dari ebrbagai sumber, berdoa, dan serahkan semua kepada Alloh. Selamat melaksanakan UKG, Enjoy yourself.

Artikel ini bisa dilihat di blog saya : noenurlaely.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun