Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hal-hal Penting yang Harus Diketahui Guru Saat Mengajar Siswa Autis

8 Maret 2023   10:43 Diperbarui: 9 Maret 2023   18:53 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajar| Dokumentasi pribadi

Bujuklah dengan lembut mereka, pandangi wajahnya dan minta mereka untuk melihat ke arah kita dari hati ke hati agar merekapun bisa merasakan kepedulian yang kita miliki.

5. Memperlakukan mereka dengan bermartabat dan hormat berarti Anda mengakui bahwa perspektif anak-anak autis bisa berbeda dengan Anda.

Senantiasa memberikan apresiasi yang baik kepada mereka di kelas sebaiknya sering dilakukan agar mereka semakin memahami dan lebih bersemangat.

Bentuk-bentuk apresiasi kepada mereka bisa dilakukan dalam hal-hal kecil namun berarti bagi mereka seperti memberikan tepuk tangan kepada mereka atau tos dan hi-5, memberi senyuman terbaik, atau pujian seperti good (bagus), good job (kerja yang bagus), hebat dan lain-lain.

Walau hal yang berhasil dilakukannya atau dicapainya terbilang kecil bagi anak regular lainnya, namun tetap hargailah mereka dan beri apresiasi terbaik.

Sebaliknya ketika mereka mengalami masalah dalam pelajaran, cobalah untuk memberinya motivasi dengan Bahasa yang sederhana agar mereka mudah dalam memahaminya.

Memperlakukan mereka dengan bermartabat dan hormat tentunya dengan harapan bahwa merekapun punya nilai dimata siapapun. Mereka terlahir bukan atas keinginan mereka, tapi karena kehendak Tuhan.

Jadi jangan bersikap diskriminatif terhadap mereka. Karena seandainya semua semua orang bisa memilih bagaimana dia dilahirkan di dunia ini, maka kemungkinan semua berharap bisa terlahir dengan baik tanpa ada kendala apapaun dalam perkembangannya menjalani kehidupan.

6. Banyak siswa dan keluarga menganut paradigma penegasan saraf. Ini berarti bahwa pendekatan behavioris tradisional yang biasa digunakan jika melakukan penilaian diri beberapa waktu lalu, sebaiknya jangan dipergunakan lagi.

Kebanyakan anak-anak dengan autis memiliki pemikiran yang kurang stabil dalam perkembangannya sehingga mereka akan sedikit sensitif dengan hal-hal yang ada disekitarnya termasuk suara-suara yang bisa memecah konsentrasinya.

Perlu dipahami bahwa autism adalah kondisi di mana seseorang mengalami kelainan pada perkembangan sistem saraf pada otaknya. Hal tersebut bisa disebabkan oleh faktor hereditas dan biasanya hal tersebut bisa dideteksi setelah anak berusia 6 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun