Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ikuti Tips ini agar Tidak Bingung Menerapkan Batasan kepada Anak

23 Februari 2023   23:14 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:11 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HORMAT

Memberi batasan kepada Ananda juga harus mengandung rasa hormat kepada mereka. Rasa hormat kepada mereka bisa dilakukan dengan selalu menghargai setiap apa yang mereka lakukan. Tidak ada salahnya memuji dan membanggakan tindakan mereka agar mereka memahami hal-hal baik apa yang telah mereka lakukan. Dengan demikian mereka akan tetap merasa terhormat dan jangan pernah ayah-bunda mempermalukan mereka atau mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada mereka.

Hal ini bisa kita lakukan misalnya dengan cara mengubah kalimat kita menjadi lebih lembut kepada mereka namun tetap memberikan pilihan kepada mereka dimana diantara kedua pilihan yang kita berikan itu terdapat satu saja yang tentunya akan pasti mereka lakukan. Misalnya saja saat mereka berkata kasar dan tidak baik, kita dapat menyampaikan kepada mereka  dengan mengatakan

"Dalam keluarga ini, kita dapat saling berbicara dengan hormat satu sama lain. Ayah --bunda ingin mendengar coba ucapkan dengan cara yang berbeda ya, bisa kan?".

Atau saat Ananda bertengkar dengan adik atau kakak, kita dapat menengahi mereka dengan menyampaikan

"wadduh.. ayah-bunda mendengar banyak pertengkaran di antara kalian berdua. Dapatkah kalian menyelesaikannya? Atau kalian beristirahat saja deh dulu dan bermain secara terpisah sebentar yaa".

"Jika PR nya tidak diselesaikan, berarti tidak akan ada waktu untuk video game ya"

SALING BERHUBUNGAN/ TERKAIT

Konsekuensi harus berhubungan langsung dengan situasi. Jadi jika ayah-bunda ingin menerapkan larangan, hukuman atau aturan kepada Ananda, maka usahakan selalu saling berhubungan atau terkait. Jadi ketika mereka dilarang dengan batasan tertentu, maka apa yang kita lakukan sebagai efek jera kepada mereka harus saling berhubungan agar mereka juga memahami kesalahan mereka, tidak mengulanginya dan menjadikan pelajaran kedepannya secara lebih berhati-hati.

Misalnya saja saat Ananda bermain sampai larut dan terlambat pulang kerumah karena asyik di luar sana, entah itu bersama teman-temannya maupun pulang sekolah, maka ayah --bunda dapat menyampaikan kesalahan mereka dengan relate seperti :

"Kamu terlambat pulang sekolah kan karena bermain terlebih dahulu, jadi kamu harus tinggal di rumah saja hari ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun