Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

4 Cara untuk Mengatakan 'Tidak' Kepada Anak

30 Januari 2023   05:35 Diperbarui: 30 Januari 2023   06:18 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak secara umum adalah good manipulator/manipulator yang baik. Mereka senang meminta kita sebagai orang tuanya untuk menuruti semua keinginannya karena mereka memahami kita adalah orang tua yang sangat menyayangi mereka. 

Namun tidak selalu permintaan anak harus dituruti loh ayah- bunda. Mengapa? Karena senantiasa memenuhi kepentingan anak juga bukanlah hal baik yang dapat mendidik mereka kedepannya. Mengabulkan apapun yang Ananda minta, tidak serta merta akan membuatnya menjadi anak yang mandiri dan percaya diri. 

Jadi kita sebagai orang tuanya harus mampu memilih dan memilah kapan dan bagaimana kita sebagai orang tua dapat mengabulkan keinginan anak. Berkata secara tegas kepada mereka dapat menjadi cara untuk mendisiplinkan anak. 

Namun celakanya, tidak semua ananda bisa mengindahkan larangan orang tuanya. Karenanya orang tua juga perlu mengetahui cara yang tepat untuk menolak permintaan Ananda.

Untuk Ananda yang masih kecil dan berusia dibawah lima tahun misalnya, jika Ananda ingin melakukan atau meminta sesuatu yang tidak baik, maka sebagai ayah-bunda kita perlu melarang dengan berkata 'TIDAK' dengan tegas. Meskipun pastinya Ananda akan merajuk dengan segala cara, ayah-bunda tidak boleh kalah untuk hal ini dan langsung buru-buru mengabulkan apa yang menjadi keinginan Ananda. 

Dengan mengucapkan kata 'TIDAK' secara tegas, maka Ananda tentunya akan belajar bahwa ayah-bunda benar-benar serius tidak menyukai atau menolak apa yang menjadi permintaannya.

Namun demikian ayah-bunda perlu juga memperhatikan cara yang tepat untuk mengatakan 'TIDAK' pada Ananda. Karena kata 'TIDAK' membuat anak-anak belajar mengenai batasan apa yang boleh dan tidak boleh. Meski demikian dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa apabila ayah-bunda selaku orang tua apabila banyak membuat larangan yang diterima oleh ananda maka hal ini akan berdampak kepada Ananda dan dapat mempengaruhi sikapnya di kemudian hari. 

Bahkan lebih lanjut disampaikan kemampuan Bahasa anak juga bisa tidak berkembang karena seringnya menerima kata larangan dibanding kalimat-kalimat positif.

 Terlalu sering mengucapkan 'TIDAK' atau 'JANGAN' pada anak untuk menunjukkan larangan dapat menimbulkan menurunnya rasa percaya diri ananda karena ananda merasa bahwa Ananda sering melakukan kesalahan. Akibatnya Ananda akan merasa bahwa ruang gerak dan eksplorasinya semakin terbatas, serta menjadi takut untuk mencoba hal-hal baru.  

Sebaliknya, jika kata 'TIDAK' terlalu sering juga ayah-bunda ucapkan, maka fungsi kontrol yang ada dalam kata 'TIDAK' juga bisa hilang loh ayah-bunda. Karena hal ini akan dianggap oleh Ananda sebagai kata yang biasa dan tidak lagi menganggapnya serius.Tentu saja hal ini akan berbahaya karena pada saat-saat mendesak terjadi dan ketika ayah-bunda melarang melakukan sesuatu yang urgent namun Ananda justru malah mengabaikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun