Ketidakpuasan Pria terhadap 1 Wanita

Terkadang kita bertanya-tanya, kenapa seorang pria selalu tidak merasa puas dengan 1 wanita saja. Apa penyebab dari pria tersebut ingin mencari wanita lainnya?. Menurut saya penyebab pria tidak puas dengan 1 wanita adalah karena pria merupakan makhluk visual. Pria kerap kali membuat penilaian terhadap wanita dengan cara melihat kecantikan dan keindahan wanita saja. 

Oleh karena itu tak heran jika pria kerap mengagumi wanita lain meskipun sudah memiliki pasangan. Bahkan dalam hubungan yang harmonis sekalipun pria masih akan mencari wanita yang lebih dari pasangannya. Periset percaya bahwa dari zaman dahulu pria selalu memiliki banyak pasangan untuk memaksimalkan reproduksi mereka. Hal tersebutlah yang membuat pria memiliki pemikiran alami untuk memandangi wanita. 

Hal lain yang membuat pria selingkuh adalah ketika pria menemukan wanita lain yang sifat dan karakternya berbeda dari pasangannya. Perselingkuhan juga dapat terjadi ketika seorang pria merasa bosan dalam hubungan. Maka tak jarang pria memilih mencintai wanita lain sebagai pelampiasannya. Namun, bukan berarti tindakan perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang pria dapat dibenarkan begitu saja. 

Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berselingkuh, salah satunya adalah karena ia merasa tidak puas dengan pasangannya. Akan tetapi, hal tersebut memiliki faktor yang mendukung pria untuk melakukan selingkuh, yaitu pria merasa kurang dihargai oleh pasangannya, pria merasa kurang diperhatikan, atau pria menemukan wanita yang lebih dari pasangannya yang ia miliki sekarang.

Perselingkuhan seringkali merugikan kedua belah pihak, oleh karena itu ada tindakan atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan guna menghindari kerugian yang terjadi. Pria harus menyadari rasa sakit yang diberikan kepada wanita atas tindakan perselingkuhan yang pria lakukan. Pria juga harus tau apa yang ia cari dan butuhkan dari seorang wanita untuk menjadi pasangannya. 

Ketidakpuasan dari Kehendak Schopenhauer

Menurut Arthur Schopenhauer, kehendak mengatur segala sesuatu yang ada dan tidak ada dapat dipahami oleh rasionalitas yang cukup untuk memahami dunia sebagai representasi. Itu akan tampak bagi kita sebagai keinginan buta untuk hidup. Keinginan buta untuk hidup inilah yang menyeret kita ke dalam dunia penderitaan yang terus-menerus, karena dari keinginan dari kita yang tiada hentinya. 

Alam menciptakan akal budi untuk seseorang agar ia dapat melayani kehendak individunya. Kehendak adalah satu-satunya unsur yang permanen dan tidak dapat berubah di dalam jiwa. Kehendak seringkali berusaha secara buta dan tuli. Setiap orang merasa dirinya sangat bebas dan dapat melakukan apa saja, bahkan merubah perilakunya menjadi pribadi yang lebih baik atau buruk sesuai dengan kehendaknya. 

Sesungguhnya tidak ada hubungan yang mendatangkan petaka, kecuali hubungan yang diakibatkan oleh cinta. Beberapa masalah dalam hubungan dapat dihindari jika mereka berpikir hanya tentang bagaimana mempertahankan spesies atau rasnya, bukan memikirkan pasangan mereka saja. Jika dunia adalah kehendak, maka dunia adalah penderitaan. 

Alasannya, kehendak mengisyaratkan keinginan, dan apa yang diinginkan selalu lebih besar dari apa yang diperoleh. Tuntutan nafsu seringkali bertentangan dengan kebahagiaan pribadi kita, sehingga melemahkan kita. 

Hidup adalah kejahatan karena setelah keinginan dan penderitaan hilang dari manusia, maka kebosanan menggantikan tempat keinginan dan penderitaan, dan kemudian lebih banyak penderitaan lagi. Betapa tidak inginnya kita memikirkan tentang hal-hal yang melukai harga diri kita, menghina kepentingandan martabat kita, atau merusak keinginan kita. Setiap celah yang retak dari kehendak ini, diisi oleh kesenangan-kesenangan palsu, dan kemudian muncul kegilaan yang menjadi obat untuk menyembuhkan unsur dasar yang sakit dan terusik, yaitu kehendak.