Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sambal Roa Mengguncang Amerika

10 Desember 2017   10:25 Diperbarui: 10 Desember 2017   10:41 3793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal roa khas Sulawesi Utara milik Jonathan Lengkong | Sumber : Dokumentasi pribadi Jonathan Lengkong

Dalam berusaha, Jonathan Lengkong berbagi tugas dengan istri tercinta. Istrinya bersama 3 orang karyawan, bertugas memastikan proses pembelian bahan baku dan produksi bisa berjalan dengan baik. Sedangkan Jonathan Lengkong sendiri bertugas memasarkan hasil produksinya.

Dengan proses produksi yang higienis dan pengemasan yang baik, sambal roa buatan Jonathan Lengkong saat ini mampu bertahan cukup lama, yaitu satu tahun. Untuk sekaleng sambal, Jonathan Lengkong membanderolnya dengan harga Rp55 ribu sampai dengan Rp70 ribu. Sedangkan untuk sekantong abon ikan dijual dengan harga Rp25 ribu sampai dengan Rp35 ribu.

Peran Bank Indonesia Dalam Pengembangan UMKM

Sektor UMKM sendiri sejatinya merupakan penopang utama perekonomian Indonesia. Berkaca dari peristiwa krisis ekonomi pada tahun 1997/1998, sektor UMKM terbukti memiliki daya tahan yang tinggi dalam menghadapi krisis ekonomi. Sadar akan pentingnya sektor UMKM di dalam peta perekonomian Indonesia, Bank Indonesia yang memiliki tugas menjaga stabilitas sistem keuangan, kemudian bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Kementerian / Lembaga terkait, dan Lembaga Keuangan, untuk bersama-sama memajukan dan mengembangkan pelaku UMKM.

Jonathan Lengkong sendiri berpendapat bahwa permasalahan utama dalam pengembangan UMKM atau home industry lainnya adalah keterbatasan akses pasar. Hal inilah yang menjadi penyebab kegagalan bisnis pengiriman ikan hiasnya dahulu. Untuk itu, kesuksesan usaha sangat bergantung pada bagaimana seorang pemilik usaha bisa memasarkan produknya dengan baik. Meskipun produknya bagus dan layak jual, tetapi jika seorang pemilik usaha tidak tahu bagaimana dan ke mana menjual produknya, maka niscaya usaha tersebut akan gulung tikar.

Permasalahan inilah yang kemudian ditangkap oleh Bank Indonesia. Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI), sejak tahun 2015 Jonathan Lengkong bersama pengusaha UMKM lainnya diberikan pelatihan paket lengkap. Mulai dari bagaimana cara memasarkan suatu produk, membuat laporan keuangan sederhana, mengemas produk hingga memiliki nilai jual, pembekalan motivasi bagi pengusaha, dan mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal.

Jonathan Lengkong sendiri mengakui bahwa manfaat terbesar dalam mengikuti program pelatihan WUBI adalah penyusunan laporan keuangan. Bank Indonesia memberikan pelatihan mengenai penyusunan laporan keuangan sederhana, sehingga pelaku usaha UMKM bisa memahami fungsi laporan keuangan tersebut. Dengan adanya laporan keuangan yang baik, maka pelaku UMKM bisa mengajukan kredit ke lembaga keuangan formal untuk mengembangkan usahanya, maupun untuk kepentingan pelaporan pajak kepada Pemerintah Daerah.

Selain penyusunan laporan keuangan, Jonathan Lengkong berpendapat bahwa dengan mengikuti program pelatihan WUBI, akses pasar akan semakin luas. Jonathan Lengkong bisa mendapatkan insight dan bekerja sama dengan pengusaha UMKM binaan Bank Indonesia lainnya.

 Dalam pelatihan WUBI, Jonathan Lengkong juga diberikan sesi untuk mengemas dan menyajikan produknya dengan baik. Pengemasan dan penyajian produk yang baik menjadi sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Melalui pelatihan yang diberikan Bank Indonesia, jajaran produk abon dan sambal ikan Jonathan Lengkong kini dikemas dengan sangat cantik, setara dengan produk premium dan siap bersaing, tidak hanya dengan produk Nusantara, tetapi juga mancanaegara.

Aneka produk sambal khas Sulawesi Utara buatan Jonathan Lengkong | Sumber : Dokumentasi pribadi Jonathan Lengkong
Aneka produk sambal khas Sulawesi Utara buatan Jonathan Lengkong | Sumber : Dokumentasi pribadi Jonathan Lengkong
Sejak menjadi binaan Bank Indonesia, Jonathan Lengkong mengakui bahwa produk abon dan sambal ikannya kini dibanjiri pesanan. Tidak hanya dari pelanggannya yang berasal dari Sulawesi Utara, namun juga dari Jakarta, bahkan hingga dari Amerika! Omset usaha lambat laun meningkat, dari semula Rp30 juta dalam sebulan, kini bisa mencapai Rp50 juta sebulan!

Mencoba meraih pelanggan generasi milenial, produk abon dan sambal ikan buatan Jonathan Lengkong kini juga dipasarkan melalui media sosial. Bagi pembaca yang penasaran dengan produk abon dan sambal ikan buatan Jonathan Lengkong, segera klik "Raja Abon" di akun Facebook dan Instagram pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun