Mohon tunggu...
NL
NL Mohon Tunggu... Profesional Tech Consultant -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Bullying", Pendidikan Akhlak "Zaman Now"

13 Desember 2017   11:29 Diperbarui: 13 Desember 2017   13:12 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bullying adalah era baru pendidikan Akhlak/moral jaman now. Ini adalah judul yg ingin saya sampaikan. Percaya atau tidak, ketika pagi hari anda buka Facebook atau Twitter anda, anda akan disuguhkan pemandangan postingan saling bully antar beberapa pihak yg bersebrangan pemikiran. Anehnya beberapa orang sangat bangga karena sudah berhasil membully pihak lain.

Jadi menurut saya wajar saja kalo bullying secara langsung jg terjadi pada anak sekolah dan dengan bangga mereka tunjukan melalui social media akun mereka.

Kenapa bisa begitu ya?

Sederhana aja, Otak mereka itu yg masih fresh dan siap untuk di masuki ilmu apapun dalam hidup. Jika dia kita ajarkan kebaikan maka dia akan menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Jadi bayangkan jika anak anda yg duduk di bangku sekolah mempunyai akun social media dan melihat pemandangan ini setiap hari. Itu akan tertaman dalam otak mereka dan akan menjadi salah satu template hidup mereka, dan yakin mereka akan menjadikan itu sebagai Trend baru menjadi KEREN.

Dulu kita pernah berada pada masa dimana merokok itu keren, dan itu terjadi karena terinspirasi melihat orang dewasa yang merokok yang akhirnya kita buat menjadi trend di kala itu Jika anak sekolah tidak merokok brarti ga Keren.

Kenapa saya menyebut ini sebagai pendidikan moral. Karena pendidikan moral itu terbentuk dengan andil yg sangat besar dari lingkungan sekitar dan keluaga. Jadi jika orang tua mereka saling bully maka wajar kalau anak mereka juga senang membully.

Karena ini sudah tidak dapat dibendung lagi seiring perkembangan teknologi social media yang jg sangat sulit untuk di batasi. Apa mungkin kita hanya bisa berharap minimal anak kita tidak menjadi korban bully? Atau kita malah ingin mendidik anak kita menjadi pembully handal agar tidak dibully? Semoga saja tidak.

Bangsa ini pernah menjadi bangsa yang paling santun dan ramah, apapun alasannya. Bangsa ini pernah menjadi bangsa yang paling membangkan karena Akhlak manusianya yang bisa saling menghormati atas perbedaan.

Saat ini yang terjadi adalah kebanggan akan dendam untuk membalas dan kebanggaan jika berhasil membuat lawan terdiam karena bullying.

Impian saya sebagai anak bangsa, saya hanya ingin anak saya dan penerus bangsa ini bisa kembali menjadi Manusia yang mudah menghargai perbedaan dan tidak lontarkan dendam dengan membalas prilaku buruk dengan keburukan.

Akhir kata, artikel ini adalah pendapat pribadi saya dan tidak bermaksud membenarkan pendapat saya. Jika anda sependapat dengan saya, mari sama-sama kita bangun bangsa ini dengan mulai mengedepankan saling menghargai atas perbedaan. Dan jika anda tidak sependapat, saya juga sangat menghargai bahwa anda juga pasti punya alasan yang kuat atas argumentasi anda.

Wasallam,

~NL~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun