Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Retak Cacah Lalu Patah

18 Desember 2022   17:02 Diperbarui: 20 Desember 2022   06:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Solopos.com

Tangis nanar sembari meratap pada satu kiblat

Aku terperangah dalam fakta luka nyata

Menyayat nurani, menampar taksa jiwa

Tercekat aku pada dasar takdir nan kejam

Lingkar darah lalu air mata, dalam posisi terbelenggu berbicara pada semesta

Apakah tahu rasanya dapatkan luka dari pihak ketiga? 

Sampai kini aku tetap sama, 

Aku masih berkaca pada cermin yang tak sempurna. 

retak cacah lalu patah hilangkan maya. 

Sampai mana aku bertahan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun