Tanganku tengah menggenggam lembaran cuan
Merah, biru, hijau semua warna ku punya
Gurat senyum tokoh itu setakat pada nominal
Pecahlah tawa jika ingat uang mana ini asalnya
Ooo...mungkin ini waktunya si kaya beramal
Ntah apa 150 ribu sudah di tanganku kawan
Dia datang
Bawa uang
Ada baju
Lengkap logo
Semacam simbol?
Bangsat! Ternyata waktunya pemilihan
Hirap sudah, menguap, hilang tak ada lagi
Menyesal aku kini dalang jadi penderitaan
Bisa aku apa? Miskin membuatku buta nurani
Kini 150 ribu ini jadi awal tragedi pembantaian
Yaa.... Pembantaian rakyat kecil oleh penguasa
Kini praktik mutilasi 'kan jadi tontonan biasa
Mutilasi dana-dana, uang milik rakyat dengan rakusnya
Kemanusiaan tak lagi sakral meski diukir indah pada butir sila kedua
Aku tidak bersalah tuan
Merekalah yang memberikan
Si miskin ini terima akibat butuh
Meski tau ini membunuh.
Lhokseumawe, 28 Februari 2021