Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Puisi Babi

22 Januari 2021   22:14 Diperbarui: 22 Januari 2021   22:16 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by https://www.cnnindonesia.com

Piawai bertutur kata buat ia mampu berdalih rasa

Menyusun cerita tentang jumlah babi-babi miliknya

Harsa telah mengisi hati, senyum tak lekang hias bibir ranumnya

Celotehan yang ada masih ulangan sama dari kisah lama

Cicit suara babi meronta gembira kala lumpur merendam tubuhnya

Mana  lebih bahagia antara pengembala dan babi-babi itu?

Gelap telah menyentuh nabastala di atas sana

Sayup terdengar parau suara mengucap untaian lintani

Harap sempena tiba, membawa hilang gelisah pengembala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun