Mohon tunggu...
Nizwar Syafaat
Nizwar Syafaat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rasionalitas Kebijakan BBM SBY vs JKW

17 Mei 2018   07:22 Diperbarui: 17 Mei 2018   07:29 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Foto: kompas.com)

Dalam 'Workshop Nasional Anggota DPRD PPP' di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018), Jokowi berbicara (detik.com) soal BBM 1 harga. Jokowi menyinggung harga BBM di wilayah timur Indonesia 3,5 tahun lalu.

"Saya minta BBM 1 harga, terutama di Indonesia bagian timur. 3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, 'Pak, di sini harga bensin berapa?' Di Wamena saat itu Rp 60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca nggak baik, bisa Rp 100 ribu per liter," kata Jokowi.

Saat itu Jokowi mengaku memerintahkan menteri terkait agar harga BBM disamakan dengan daerah-daerah lain. Singkat cerita, itu berhasil.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun, kenapa harga nggak bisa sama? Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," sambung Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut mendapat respon dari SBY "Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," cuit SBY lewat Twitter @SBYudhoyono. Ada empat tweet lain yang disampaikan SBY. Salah satunya meminta pendukungnya bersabar.

"Saya mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, menyusul pernyataan Presiden Jokowi yg salahkan kebijakan SBY 5 th lalu. Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY* *SBY* Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," kata SBY di tiga cuitan pertamanya

"Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*. Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi. *SBY*," sambungnya.

Rasionalitas Kebijakan BBM 

BBM adalah Bahan Bakar Minyak yang menjadi sumber energi dalam seluruh kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu pasokannya dan keterjangkauannya (harganya) perlu dijaga oleh pemerintah agar kegiatan ekonomi suatu negara bisa terjamin. Hasil perhitungan saya dengan menggunakan model imput-output menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga BBM; Listrik, gas dan air; Minyak dan Lemak; beras; dan gula masing-mamsing sebesar 10% akan berdampak terhadap kenaikan biaya produksi secara total masing-masing sebesar 35.93%; 11.1%; 5.47%; 3.65%; dan 2.68%. 

 Oleh karena begitu besarnya dampak harga BBM terhadap biaya produksi, maka tidak mengherankan apabila Amerika Serikat mengacak-ngacak Timur Tengah yang memiliki cadangan BBM terbesar di dunia dengan tujuan agar negara Timur Tengah tidak kompak untuk menjadikan embargo BBM sebagai kekuatan ekonomi dan politik mereka yang menyebabkan harga BBM tidak menentu.

Seorang pemimpin yang rasional, akan mengambil kebijakan yang berdampak luas terhadap keberlangsungan suatu kegiatan ekonomi. Kalau harga beras dan Gula dijaga dalam bentuk HET (Harga Eceran Tertinggi), maka harga BBM selayaknya juga dijaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun