Mohon tunggu...
Nita Prihartini
Nita Prihartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa- Undergraduate

I am currently an Accounting student at Airlangga University, Surabaya. A learner who has high ambitions and focused on goals, who is always interested in new things, to be able to add a lot of experience, because after all experience is the best teacher.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tayangan K-pop Membentuk Sikap Konsumerisme dan Moral Generasi Muda

10 Juni 2022   21:30 Diperbarui: 10 Juni 2022   21:52 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa remaja merupakan masa mencari jati diri atau identitas diri. Ketika berada di usia remaja seseorang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Terutama di era globalisasi yang sangat cepat yang memberi dampak pada masuknya budaya luar yang begitu mudah di Indonesia. Yang ditakutkan adalah adanya pergantian budaya di dalamnya 

sehingga menyebabkan budaya asli luntur bahkan sampai beberapa remaja tidak mengenali budaya milik bangsanya sendiri.

Seperti yang tengah booming saat ini adalah budaya Korea. Budaya hallyu semakin mudah tersebar karena adanya platform yang mudah diakses, kembali lagi globalisasi membuat teknologi berkembang begitu cepat. Remaja memilih budaya korea sebagai hiburan terbaik karena album music, serta konten yang diberikan para idola mereka membuat para generasi 

muda seakan haus untuk bisa terus membeli hal-hal yang berkaitan boyband atau girlband korea selatan ini mengundang sifat konsumerisme yang tidak bisa terelakkan. Hal ini dapat terlihat dengan beberapa kasus produk yang mendapatkan dukungan branding para idola KPop sukses laku di pasaran.

Sebut saja MCD yang mengeluarkan produk BTS Meal beberapa bulan yang lalu. Persediaan yang seharusnya diprediksi akan habis dalam waktu 6 bulan, tetapi yang terjadi dalam 1,5 bulan persediaan BTS meal sudah habis. Selain fenomena BTS meal sifat konsumerisme ditunjukkan para penggemar hallyu melalui koleksi photocard yang harganya mencapai 500.000-1.000.000. 

Hal yang seharusnya menjadi keinginan semata seolah-olah dijadikan sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi. Dari sifat konsumerisme ini tentunya memberikan dampak negative bagi para generasi muda. Jika sikap ini telah tumbuh pada generasi muda di Indonesia, maka hal ini akan menjadikan para generasi muda tidak menghargai uang serta, dan tidak dapat mengontrol hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Tayangan budaya Korea Selatan tidak hanya mengandung dampak negatif tetapi terdapat juga sisi positif yang dapat diambil dari menjadikan KPop sebagai idola bagi para remaja. Hal ini dapat dibuktikkan bahwa para penggemar KPop melakukan berbagai kegiatan positif seperti galang dana untuk bencana, donasi untuk para 

gojek yang sedang terdampak pandemic covid 19. Galang dana yang dilakukan oleh para penggemar idola KPop ini bertujuan untuk bisa membantu sesama manusia yang sedang mengalami kesusahan tanpa melihat latar belakang para korban. Para penggemar idola KPop ini juga ingin menyampaikan bahwa menjadikan KPop sebagai hiburan atau bahkan idola inspirasi mereka tidak melupakan jati diri mereka sebagai satu saudara setanah air dan sebagai makhluk sosial.

Selain dari sisi kepedulian para remaja penyuka budaya hallyu ini menjadikan Korea Selatan sebagai kiblat dari beberapa hal seperti moral bersopan santun. Di Korea Selatan para idola KPop sering sekali memperlihatkan bentuk menghargai makanan, menyayangi binatang, serta memberlakukan orang asing yang sedang 

membutuhkan bantuan. Beberapa perbuatan tersebut diimplementasikan oleh para generasi muda peminat hallyu ini, Maka dari itu budaya korea selatan sebagai pilihan hiburan atau idola bagi mereka dapat juga memberikan dampak positif di arah moral serta kepedulian terhadap sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun