Mohon tunggu...
ꦤꦶꦠ_ꦭꦺꦴꦒ꧀
ꦤꦶꦠ_ꦭꦺꦴꦒ꧀ Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦖🗝️🔥🧀

🐇🦖🗝️🔥🧀

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kereta Api Indonesia di Masa Mendatang

30 September 2017   22:18 Diperbarui: 5 Oktober 2017   19:58 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

28 September lalu, Kereta Api Indonesia telah 72 tahun lamanya berkiprah dalam perkeretaapian Indonesia sejak pengambil-alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 dari kekuasaan Jepang. Walaupun sebenarnya, Pembangunan jalur pertama kereta api di mulai dari pencangkulan pertama jalur kereta Semarang - vorstenlanden (Solo - Yogyakarta) tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda L.A.J Baron Sloet van de Beele di Desa Kemijen.

Segala perubahan besar -besaran terjadi selama kurun waktu lebih kurang 5-7 tahun terakhir ini. Saya masih sempat merasakan betapa tidak enaknya, naik kereta yang harus berdesakan, berebut kursi. Dan itu membuat saya kadang malas pergi dengan kereta api, khususnya kelas ekonomi. Sungguh, tidak ada yang namanya kenyamanan dan keamanan. Berbagai macam penjual, pengamen dan pengemis hilir mudik di sepanjang perjalanan. Tubuh-tubuh penumpang yang kelelahan berganti posisi di lantai gerbong, menjadi pemandangan tersendiri. 

Lain pula, ketika melihat kereta api komuter Jabodetabek melintas. Penuhnya penumpang yang harus "nangkring" di atas gerbong. Luar biasa bagaimana kereta adalah salah satu transportasi umum yang paling banyak diminati oleh masyarakat. 

Saya selalu berpikir saat itu, ada apa dengan manajemen Kereta Api Indonesia? Kenapa mereka tidak berbenah? Sepertinya, dulu itu, konsumen seperti orang tua saya, bahkan mungkin anda, pernah berteriak protes. 

Tetapi coba anda lihat kini. Kereta Api Indonesia bergerak positif mewujudkan visinya yaitu menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus kepada pelayanan pelanggan. 

Mari kita rangkum bersama perubahan-perubahan positif itu, dimulai dari :

  1. Berbenahnya stasiun-stasiun utama yang di lewati jalur kereta api. Fasilitas di stasiun di tingkatkan. Area berdagang di tata ulang. 
  2. Teknologi yang selalu up to date. Kemudahan membeli tiket, pilihan cara membayar tiket, semua demi kenyamanan pelanggan. 
  3. Perjalanan yang tepat waktu.
  4. Perbaikan gerbong kereta beserta fasilitas didalamnya. Dari kebersihan toilet, pendingin ruangan, tempat duduk, bagasi barang, dan penerangan gerbong, semua di perbaiki.
  5. Disediakan gerbong khusus wanita pada kereta komuter.
  6. Mulai dibangunnya jalur kereta api di Kalimantan dan Sulawesi.
  7. Hadirnya kereta bandara yang semakin memudahkan gerak pindah penumpang dari wilayah tempat tinggal menuju bandara tanpa kendala macet.
  8. Kereta Api Indonesia menyediakan kereta wisata yaitu Kereta Wisata Priority yang mulai perjalanan perdananya tanggal 4 Agustus 2017 tujuan Yogyakarta dan Solo. Komentar kepuasan pun terlontar dari para penumpang. 
  9. Dan yang paling terbaru adalah di luncurkannya kereta api kelas ekonomi premium yaitu KA Jayakarta Premium tujuan Pasar Senen - Surabaya Gubeng PP tepat pada tanggal 28 September 2017. 

Dibalik poin-poin kemajuan positif, masih ada beberapa hal yang masih membutuhkan perhatian dari Kereta Api Indonesia. Berdasarkan pengamatan pribadi sebagai pengguna kereta api :

A. Khusus saya berikan untuk stasiun Kemayoran dimana sebagai titik stasiun transit untuk kereta api jarak dekat - menengah, harus segera dibenahi. 

1. Pengalaman saya menunggu kereta Walahar Ekspres tujuan Kemayoran - Karawang, penumpang harus berdiri sembari menunggu kereta datang. Tidak adanya peron yang layak, membuat penumpang kepanasan dan bisa kehujanan. 

2. Didalam tiket kereta Walahar Ekspres pun tidak ada nomor tempat duduk. 

20645140-10209824992370024-8141637160583054680-o-59d62b6a096dea2bfb7265a3.jpg
20645140-10209824992370024-8141637160583054680-o-59d62b6a096dea2bfb7265a3.jpg

3. Tiket tidak bisa dibeli secara online. Saya cari di setiap aplikasi penjual tiket online, tidak ada satupun tiket yang muncul.

4. Saya melihat sendiri, penumpang masih berebut untuk menaiki gerbong kereta demi tempat duduk. Penuh sesak.

5. Kereta tidak tepat waktu.

B. Saya sering memilih kereta ekonomi dan posisi kursi untuk 2 penumpang. Alasannya, selain murah, saya dapat duduk dengan nyaman. Kursi untuk 3 penumpang bagi saya sangat menyiksa. Bayangkan bentuk tubuh anda yang berbeda dengan penumpang lainnya, dimana salah satu penumpang harus rela duduk dengan porsi kursi lebih sedikit. Kebetulan kaki saya panjang, sehingga yang terjadi adalah tragedi lutut bertemu lutut. Sepanjang perjalanan, dijamin kaki anda akan pegal.

Walaupun hanya kereta jarak pendek - menengah, tetap kepuasan dan kenyamanan pelanggan adalah yang utama sesuai visi Kereta Api Indonesia, seperti yang telah saya tulis sebelumnya. 

Harapan saya bagi Kereta Api Indonesia untuk masa-masa mendatang :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun