Saat ini wabah virus covid-19 berdampak sangat luas pada sendi kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Dunia pendidikan merasakan dampak adanya wabah virus corona yang merajalela bukan saja di Indonesia tetapi di berbagai belahan dunia.Â
Dengan adanya wabah ini, Kemendikbud terpaksa menghentikan pembelajaran yang secara konvensional dengan tujuan untuk meminimalisir mutasi virus tersebut.Â
Salah satu poin yang ditekankan oleh pemerintah adalah bahwa pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan perguruan tinggi dialihkan ke pembelajaran online di rumah.Â
Pembelajaran dilakukan dari rumah dengan menggunakan laptop, komputer, atau smartphone disertai dengan berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Namun, pembelajaran online yang telah dilaksanakan sejak pandemi Covid-19 mengalami beberapa kendala yang dihadapi oleh pelajar dan pendidik.
Di masyarakat kelurahan setiawargi di salah satu SD, pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media online dirasakan memberatkan orang tua yang harus mengalokasikan dana khusus untuk pembelian paket mahal.Â
Selain itu kendala lainnya adalah komunikasi orang tua dan guru serta kendala penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No.3 Tahun 2020 dan Surat Edaran No 4 tahun 2020 masih diberlakukan hingga sekarang. Kebijakan tersebut dikenal sebagai kebijakan belajar jarak jauh atau dalam jaringan (Daring).
Menanggapi permasalahan tersebut, pihak kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut berperan dalam penanggulangan dampak covid-19 melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik atau disebut dengan KKN Tematik MDBPE -- MBKM 2021 dengan tujuan membangun desa dalam bidang Pendidikan dan Ekonomi di masa Pandemi Covid-19.Â
Nita Nurpina Reforwati, Mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya Jurusan PGSD merupakan salah satu peserta KKN Tematik 2021. T
ema yang dipilih adalah Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan. Kegiatan KKN dilaksanakan di SD Negeri Cibangbay yang beralamat Jl. Sukasari Kel. Setiawargi Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya.
Di tengah ketetapan yang tak terduga masa pandemi, tentu ada hal-hal yang belum siap. Baik dari segi fasilitas atau pelajar yang terlibat. "Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis," disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta.Â
Kini digantikan dengan kegiatan pembelajaran melalui media elektronik secara dalam jaringan (daring) maupun secara luar jaringan (luring), sehingga dapat memutuskan penyebaran covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga sistem pertahanan tubuh.Â