Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Gratias

-semua karena anugerahNya- Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kisah Milka - 1

27 April 2025   11:44 Diperbarui: 27 April 2025   11:44 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Shutterstock

Langkah-langkah kaki kecil itu semakin cepat bergerak. Langkah kaki kecil milik Milka, siswa sekolah dasar kelas 3. Beberapa langkah kaki kecil lain di belakangnya bergerak lebih cepat mengikutinya. Keringat dingin mulai menetes di tubuh kecil Milka, tubuh kecil itu ingin menghindari 'kejaran' tiga orang siswa kelas 4 yang mengikutinya. Seperti hari-hari biasanya. Milka berhasil menghindari.

Milka telah tiba di rumah. Degup jantungnya yang sebelumnya berdegup kencang, lambat-laun mulai berdetak lebih pelan. Pelahan, Milka, mengatur nafasnya sambil membuka botol minum bekalnya. Dengan menggunakan tangan kirinya, ia mengetuk pintu kayu ulin yang sudah di depannya. Seorang wanita berusia sekitar 70 tahun namun nampak masih ayu dan kuat, membuka pintu rumah itu. Nenek Milka. Ibu Rahayu. Milka memeluknya.

"Eyang...."

"Cah ayu, wis mulih, Nduk?"

"Sampun, Eyang."

"Ayo, lekas maem. Ono Sayur Lodeh karo Tempe Goreng, Nduk. Salin kono sik, ya."

Percakapan rutin di siang itu terdengar sangat menyamankan hati Milka. Anak perempuan berambut lurus sebahu itu pun segera bergegas mengganti pakaiannya. Tak lama berselang, keduanya berjalan beriringan menuju ruang makan keluarga. Ibu Rahayu, neneknya sudah menunggunya untuk makan siang bersama. Milka sejenak melupakan pengalaman hari ini. Dia makan dengan lahapnya.

Milka hidup berdua dengan sang nenek di rumah peninggalan Kakeknya. Orangtuanya telah 6 bulan meninggalkan Milka. Ibu dan Bapak Milka bekerja di luar pulau. Tiga bulan sekali orangtua Milka pulang untuk menengoknya.

Milka dipindahkan dari Kota Bogor ke tempat asal Ibu Milka, Kota Kudus. Orangtua Milka mengalami kebrangkutan usaha dan harus menjual beberapa aset dan kembali ke tempat asal Ibu Milka. Saat ini kedua orangtuanya kembali bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan batubara di Kalimantan, olehkarenanya, Milka harus dititipkan pada Eyangnya.

"Eyang, tadi aku diikuti lagi oleh teman-teman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun