Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Peringatan Hari Disabilitas Internasional] Menciptakan Ruang Ramah Disabilitas, Mampukah?

3 Desember 2022   07:06 Diperbarui: 3 Desember 2022   11:52 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Artikel / Sumber: Kompas.com (Mochamad Sadheli)

Disability is natural. We have to stop believing that disability prevents someone from doing something, because that is not true. Having disability doesn't stop me from doing anything - Benjamin Snow.

Seorang Ibu berapi-api, namun garis wajahnya kental dengan 'aura' sedih, beliau menceritakan pengalaman terkait anaknya, yang mengalami ejekan dan tindak diskriminasi menyakitkan di lingkungan tempat dia berdomisili. 

Hari itu saya hanya dapat memeluk anaknya dan menyeka air mata yang juga menetes di wajah saya, sambil tertunduk. Pengalaman Ibu ini juga dirasakan oleh banyak Ibu dan orangtua lain yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus.

Satu keyakinan di hati, ketika kita bisa terus memberikan pendampingan dan dukungan secara konsisten bagi mereka, dan memastikan bahwa mereka tidak sendirian dalam 'berjuang', lambat laun lingkungan akan menangkap energi baik tersebut dari semesta kemudian hal itu akan bisa menjadi sebuah 'transformasi baik' serta mengubah lingkungan menjadi area ramah bagi penyandang disabilitas. Terus berharap..

Hari ini, tanggal 3 Desember 2022 merupakan hari peringatan Penyandang Disabilitas Internasional. Adapun tema internasional yang difokuskan pada tahun ini adalah penegakan hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, serta perdamaian dan keamanan untuk penyandang disabilitas. 

Selain itu momen ini adalah momentum menciptakan sebuah ruang hal yang adil bagi seluruh penyandang disabilitas di seluruh dunia.

Beberapa hari lalu seorang tokoh yang saya kenal dan begitu concern di dunia anak-anak berkebutuhan khusus menyatakan juga dengan tegas, bahwa masih sering timbul perdebatan yang tidak esensial di lini para pembuat kebijakan. 

Perdebatan mengenai siapa yang paling harus bertanggung jawab akan hal ini, misalnya. Lalu timbul pertanyan, apakah benar bahwa UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas ini telah dilakukan dengan sepenuhnya? Apakah justru pengimplementasiannya sangat jauh dari baik karena faktor ego sektoral semata?

Saya tidak menampik kenyataan bahwa sudah ada perkembangan yang terus di era pemerintahan saat ini, namun demikian rasa-rasanya masih harus terus berjuang untuk membuka ruang hidup yang lebih sehat pada mereka anak, rekan, saudara kita yang menyandang disabilitas ini. Bukankah sebenarnya meniadakan ego sektoral dan berkolaborasi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. 

Kenyataan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas masih terasa kental di sana-sini ini sebenarnya bisa dipahami, tetapi tetap harus terus diupayakan menciptakan ruang yang 'ramah' bagi mereka para penyandang disabilitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun