Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rotasi Makanan sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Keberhasilan Proses Terapeutik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

14 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:49 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak makan| Dok anurakpong via Kompas.com

Mengatur pola makan Anak Berkebutuhan/Bertalenta Khusus (ABK) menjadi sebuah isu esensial dalam sebuah proses terapeutik.

Suatu hari, saya dan salah satu rekan volunteer Special Olympic Indonesia 2022 berbincang seputar proses terapeutik ABK (Anak Berkebutuhan/Bertalenta Khusus). Ada salah satu pokok bahasan yang menarik dalam perbincangan itu. 

Beliau menyatakan bahwa sebelum terjadi proses terapeutik, selayaknya permasalahan seputar tubuh/fisik anak tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu.

Semisal, anak dengan diagnosis Cerebral Palsy ringan dengan gejala kejang, maka sebagai orangtua, guru, terapis, dokter, psikolog yang tergabung dalam tim terapinya harus bersatu hati untuk membenahi gejala dalam tubuhnya terlebih dahulu, yaitu mengatasi permasalahan kejangnya.

Contoh lain, anak dengan spektrum (rumpun perfasif disorder) autisma harus diberlakukan diet CFGF (Casein Free Gluten Free) dengan terstruktur, dimana menghindari susu sapi (kasein) dan tepung yang mengandung gluten.

Sebuah tindakan yang tentu tidak mudah untuk dilakukan. Saya ingat di pertengahan bulan Agustus sekitar tahun 2003-2005 dimana saya terlibat aktif dalam sebuah lembaga terapi saat itu, problem utama orangtua adalah memulai diet yang tidak mudah untuk anak-anaknya. Sebuah treatment holistik yang harus dilakukan, baik secara fisik maupun psikisnya.

Saya ingat betul saat itu beberapa orangtua harus bolak-balik ke Jakarta untuk konsultasi dengan dr. Melly Budhiman, salah satu 'sokoguru' yang telah berkecimpung dalam dunia autisma saat itu.

Bukan hanya itu saja, orangtua harus menyiapkan sejumlah menu rotasi makanan yang beragam untuk membenahi tubuh dan menghindari kondisi leaky gut pada anak-anak mereka. Kondisi ini adalah kondisi terkait proses pencernaan anak-anak tersebut.

Rotasi makanan menjadi sebuah keharusan saat itu. Penambahan gula dan garam sesuai takaran, menyusun menu setiap hari, memilih tepung dan susu pengganti. Mengganti minyak yang lebih sehat, rutin memberikan vitamin, serta menyiapkan alat-alat masak yang terbuat dari kaca pyrex merupakan sebuah rangkaian ritual perjuangan mereka yang panjang.

Selain itu, ada juga identifikasi unsur-unsur kimia dalam tubuh sebagai bahan pertimbangan untuk diet. Identifikasi dan pengetesan itu berupa tes rambut. Dimana rambut dalam anak-anak tersebut diteliti kandungan kimianya. Ditelaah lebih dalam untuk mengurangi atau menambah unsur kimia sehingga ada keseimbangan dalam tubuh mereka yang akan memberi dampak pada proses terapeutiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun