Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel-Bagian Keenam] Memeluk Makna Selesai

10 Mei 2022   13:05 Diperbarui: 10 Mei 2022   13:13 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi / Sumber : Unsplash.com (Priscilla Du Preez)

(Anka Adrian memberikan kotak kecil berwarna hitam bersampul kain beludru dan membukanya, aku tahu itu adalah cincin yang sama, yang telah dipersiapkannya beberapa tahun lalu. Sepasang cincin rustic palladium-platinum zircon stone itu masih disimpannya. Cincin pilihan kami berdua yang aku pesan di tempat kerabat Ibu Tjitra, Ibunda Anka.)

"Ijinkan aku, Mitha..."

Ruang makan rumah Ibu Sasanti terasa sesak, walaupun hanya ada aku dan Anka. Tercekat rasanya tenggorokanku saat itu. Pernyataan atau pertanyaan Anka Adrian berhasil membuat hati dan pikiranku porak-poranda seketika. Ada rasa suka, tetapi murka itu juga masih tersisa.

"Entahlah, pulanglah...."

Kalimat itu menjadi penanda akhir kesesakan yang diciptakan seorang pemuda yang pernah mengisi hidupku, mengisi dan masih terus mewarnai hatiku hingga kini.

Fritzgerald Anka Adrian, seorang pemuda tanpa cacat bagiku, yang kemudian menjadi penyebab luka terbesar dalam hidupku. Aku mengobati luka itu seorang diri, walau aku tahu, dia juga yang juga sekaligus penawarnya.

"Mitha Sayang. Bila Ibu boleh menyarankan berikan kesempatan lagi. Ibu bisa merasakan cinta Anka yang tidak pernah padam padamu, Nak..." kalimat serta pelukan Ibu Sasanti menjadi sebuah tetesan air yang sedikit meredakan peperangan batinku malam itu.

Menerawang dalam bayang kala itu..

"Maafkan aku, hatiku tidak terlibat sedikitpun. Dilematis kondisi saat itu. Aku akhiri karirku, Mithaku..."

Sempalan kalimat yang tertulis di atas kertas hijau pupus beberapa tahun lalu itu dari Anka. Sebuah konfirmasi hati dari seorang yang sangat aku cintai, tetapi menorehkan luka yang masih menyisakan kenyerian hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun