Bila tidak setuju itu sah-sah saja, tetapi tetap menghargai perbedaan pandangan itu juga menjadi poin yang penting, dengan tidak melakukan perilaku yang konyol.
Bangsa ini sarat dengan banyak filosofi, tradisi, ritual yang erat kaitannya dengan upaya penghargaan, penghormatan terhadap leluhur. Mungkin bisa saja kita tidak sepakat dengan hal ini, tentu itu bisa dibenarkan, tetapi hidup berdampingan dengan perbedaan juga salah satu esensi hidup yang harus diterima.Â
Menjadi arogan terhadap hal itu sama saja bunuh diri. Berharap episode kisah dari Hadfana menjadi sebuah pembelajaran yang mencerahkan terhadap bagaimana kita memandang nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi dalam masyarakat kita.
Satu lagi, tradisi itu juga sebagai upaya merawat lingkungan yang menghidupi kita. Ketika kita tinggal di alam semesta ini, kewajiban merawat alam ini menjadi satu paket yang tidak bisa ditawar.Â
Oh ya, sebelum lupa, bangsa ini bangsa besar, keberagaman menjadi sebuah kekayaan yang membanggakan (bila memandangnya dari sudut pandang positif). Sejatinya perbedaan, keragaman dipandang secara utuh sebagai warna-warni jati diri bangsa. Menerima hal ini akan lebih melegakan.
Menghargai kearifan lokal sama artinya dengan upaya menghargai keberadaan diri dalam alam semesta ini.
Semoga bermanfaat.
Referensi: satu