Langkah-langkah strategis yang mendukung upaya perkembangan ABK harus terus dilakukan. Bukan sebuah pekerjaan mudah, tetapi dengan sinergi yang dilakukan bersama, niscaya ABK mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama dalam meraih masa depan mereka.
Langkah dan upaya berikut bisa dilakukan untuk memberikan dukungan pada tumbuh kembang ABK:
1. Penerimaan orang tua, sekolah, masyarakat
Menerima ABK sebagaimana adanya mereka merupakan hal penting yang harus diupayakan terus menerus. Â Langkah ini adalah upaya mendasar yang harus dilakukan.Â
Tidak membandingkan dengan individunlain dan fokus melatih mereka dengan kelebihan yang mereka miliki menjadi pola pikir yang harus dimiliki oleh orang tua, sekolah, masyarakat.
2. Deteksi dini dan intervensi dini
Deteksi dini pada ABK merupakan langkah selanjutnya. Ketika deteksi dini sudah dilakukan maka intervensi akan bisa dilakukan. Penanganan ABK memang bukan hal sederhana. Dibutuhkan teknik dan pendidikan yang khusus untuk mereka.Â
3. Fasilitas dan SDM yang mendukung pendidikan
Pendidikan serta pelatihan bagi ABK memang tidak sederhana. Dibutuhkan sumber daya manusia dan fasilitas yang mendukung. Data menyebutkan ada 2.250 sekolah untuk ABK yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2020/2021.
Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam pendidikan ABK. Sekolah inklusi yang diinisiasi pemerintah memang sudah berjalan. Sinergi SDM terus harus diupayakan. Edukasi bagi guru-guru mengenai penanganan ABK harus terus digencarkan terkait sekolah inklusi yang telah diupayakan pemerintah.
4. Perlindungan hukumÂ
Perlindungan hukum terkait masalah-masalah seputar ABK harus diupayakan sedemikian rupa. Undang-undang yang melindungi ABK merupakan hal penting. Pendampingan hukum bagi mereka juga merupakan tanggung jawab kita untuk menyediakan.
Terkait perlindungan hukum ini, berkaca dari pengalaman beberapa orang tua yang menceritakan seputar pengalaman perundungan yang dialami oleh anak-anak mereka.Â
ABK rentan mendapatkan perundungan dan sejumlah perlakuan yang tidak menyenangkan lainnya.Â
Sebagian besar dari mereka terkadang memiliki keterbatasan dalam mengungkapkan aksi-aksi perundungan atau sejumlah tindakan tidak menyenangkan yang menimpa mereka.Â