Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Sejuta Kebaikan dari Pak Mohtar

22 Agustus 2021   09:49 Diperbarui: 22 Agustus 2021   09:54 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Pak Mohtar saat mendonorkan darah yang selalu dilakukannya dengan rutin/Sumber: Dok.Pri

Layanan beliau yang tidak setengah-setengah pada masyarakat yang membutuhkan membawa sebuah pemahaman bahwa menolong sesama harus hingga tuntas, setidaknya itu hal yang saya tangkap. 

Saat proses birokrasi pengurusan kursi roda itu selesai, Pak Mohtar merasa ada yang janggal, handphone tidak ada di tempatnya. Usut punya usut, handphone tersebut telah raib bersama undur dirinya sepasang suami istri yang meminta bantuan kursi roda tadi dari kelurahan.

Pak Mohtar, penebar kebaikan/ Sumber : Dok. Pri
Pak Mohtar, penebar kebaikan/ Sumber : Dok. Pri
Keikhlasan dan ketulusan dalam membantu masyarakat dia buktikan. Dia menerangkan bahwa mungkin sepasang suami istri tersebut lebih membutuhkan handphone tersebut ketimbang dirinya. 

Sebenarnya yang membuat kalang kabut  bukan karena kehilangan handphone, tetapi karena banyak data pekerjaan yang tersimpan rapi di handphone tersebut. 

Semesta selalu mendukung sang hati baik, akhirnya data-data yang hilang bisa diperolehnya kembali, karena hubungan baik yang selalu ia jalin dengan orang-orang dan institusi yang bekerja dengannya.

Kisah lain yang saya yakini dan teladani bahwa itu pun adalah sebuah warisan yang harus diikuti adalah ketika salah seorang warga yang mengalami pertikaian keluarga sekitar pukul 02.00 dini hari menghubungi Pak Mohtar, maka seketika itu juga beliau langsung datang ke TKP dan mendamaikan. 

Yang tak kalah unik, ada warga yang dilabeli kelainan jiwa, berjenis kelamin wanita, saat ada masalah di rumah, wanita tersebut selalu  lari dari rumah meminta perlindungan pada Pak Mohtar. Saya bercermin dari kisah itu, Pak Mohtar bukan saja sebagai staf pemerintahan di kelurahan, tapi bisa juga menjadi seorang konselor bagi wanita itu. 

Saya pun mengetahui akhirnya bahwa lambat-laun wanita tersebut dan keluarganya menjadi lebih baik saat ini. Tak ada gading yang tak retak. Saya pun pernah mendengar bahwa, Pak Mohtar tidak selamanya 'nice', dia pun marah ketika melihat drama-drama yang pernah dialaminya di sebuah institusi terkait sebuah pelabelan. 

Saat itu Pak Mohtar menceritakan, yang terpenting adalah kejujuran, karena hal ini adalah sebuah dasar penting dalam kehidupan. Beliau mengatakan kejujuran harus mewarnai kehidupan bermasyarakat, sehingga jalannya akan menjadi baik.

Suatu saat ketika saya berkunjung ke rumah beliau, saya menikmati sebuah pemandangan unik. Saat ditemui di rumah beliau tidak segan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah. 

Saya pun melihat beliau membantu seorang anak untuk memberikan umpan pada mata pancing untuk memancing di kolam miliknya. Dia lakukan dengan santai dan tulus. Melakukan hal kecil dengan kasih besar.. Salut...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun