Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Teropong Zona Gelap "Positive Overdose" dalam Kehidupan

28 Juli 2021   07:17 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:41 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu quote positif untuk memberi motivasi diri| Sumber: Unsplash.com (Estudio Bloom)

Kedukaan merupakan hal manusiawi yang normally ditanggapi dengan state emosi sedih, kecewa, bahkan bisa berlanjut pada kondisi depresi, karena ketidaksiapan individu dalam menanggapi peristiwa duka. 

‘Kejujuran’ emosi yang dikeluarkan merupakan hal yang wajar saja. Kesedihan mendalam ini pasti dirasakan dalam diri individu karena adanya faktor kelekatan dengan yang telah berpulang.

Lima Tahapan Kedukaan (The Five Stage of Grief) Elizabeth Kubler Ross, bisa kita pahami, bahwa manusia butuh waktu, butuh proses dalam menghadapi fase kedukaan, fase sulit, fase ketidaknyamanan. 

Tahap pertama dimulai dengan penyangkalan, lalu ada kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan akhirnya baru muncul tahap menerima.

Peran positivity dengan proporsional akan membantu individu untuk tidak terlarut dalam situasi tidak nyaman yang ada, dengan kata lain dapat memberikan percepatan, harapan baik saat melalui proses tersebut.

Positivity dengan proporsi yang tepat dalam teknik dan waktu, akan memberikan efek yang membebaskan, memberi kemerdekaan pada individu yang sedang mengalami peristiwa yang menguras energi tersebut.

Kejujuran dalam mengikuti alur state emosi (emosi negatif) merupakan salah satu tahapan proses yang sehat dalam mendukung terciptanya kesehatan mental individu.

Validasi emosi yang tepat akan membantu mengembangkan kesadaran terhadap diri. Mengatakan bahwa memang kondisi perasaan sedang tidak baik-baik saja cukup penting, tetapi jangan sampai kondisi demikian mengendalikan kita sehingga lupa bangkit, lupa bahwa selalu ada harapan, yang justru akan memperparah kondisi keadaan kita. 

Fungsi positivity yang tepat waktu dan takaran sangat penting.

Mari kita rangkum peran positivity dalam takaran waktu dan porsi yang tepat:

Antisipatif

Jujur dalam menanggapi sebuah sikon merupakan hal yang lumrah. Menanggapi dengan jujur berarti akan menambah kesadaran kita dalam menyikapi kondisi riil. 

Takut pada ujian semesteran membawa sebuah kesadaran untuk belajar (hal ini menyatakan kelemahan kita). Sedih ketika anggota keluarga mengalami musibah akan memunculkan tindakan empati, dan ini merupakan sikap humanis yang memang harus muncul.

Selaras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun