Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Relaksasi saat Pandemi dengan "Snoezelen Room"

22 Juli 2021   15:37 Diperbarui: 22 Juli 2021   15:56 3861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Snoezelen Room'/Sumber : www.snoezelen.info

Terkait relaksasi, kain dengan tekstur lembut dan tidak panas untuk alas duduk atau istirahat dapat membantu kita sedikit lebih tenang

Terapi Snoezelen umumnya dilakukan di suatu ruangan tersendiri yang di desain khusus untuk membentuk suasana yang ramah menyenangkan, rekreasional bagi ABK. Lingkungan terapi snoezelen haruslah aman dan tidak mengancam. Anak dan orang dewasa yang menjalani terapi snoezelen dapat menikmati stimulasi yang lembut dari sistem sensori primer dan sekundernya. Mereka akan mengalami kontrol diri yang lebih baik, peningkatan rasa percaya diri, dan  penurunan tekanan/stress.

Pada dasarnya, Snoezelen digunakan sebagai media terapi bagi anak-anak dengan beberapa gangguan khas seperti ADHD/ADD, Autism, Cerebral Palsy, dan sebagainya dalam membangun kesadaran, membangun kepercayaan diri, membantu anak memberikan fasilitas relaksasi diri, juga eksplorasi, dan juga fokus.

Snoezelen juga relevan untuk diterapkan pada masa-masa ini. Snoezelen bisa bermanfaat juga dalam meredakan gejala-gejala impulsif yang muncul terkait kondisi pandemi. Selain itu Snoezelen dapat meningkatkan derajat relaksasi dan ketenangan diri, sehingga kesadaran positif tumbuh lebih dominan. Bila kesadaran tumbuh lebih dominan maka kekuatan logis bisa mengatur langkah-langkah rasional yang ditempuh.

Referensi : satu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun