Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Menjawab Tantangan] Karena Kekalahan Jerman Semalam - Untuk Orang yang Kupanggil Mas (Rasa) Romo

16 Juni 2021   11:43 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel / dokpri

Mengenal tulisan-tulisannya di K, rata-rata bahas politik, sesuatu yang kurang menarik buat saya. Tapi suatu saat, ketika beliau menulis sebuah artikel politik yang dianalogikan dengan kisah Kebo Ijo - Asisten Ken Arok, rival Tunggul Ametung dengan setting Kerajaan Singosari, saya mulai bisa menikmati artikel-artikelnya itu.

Artikel politiknya, jika saya telaah berisi harapan-harapan baik dari sudut pandang yang berbeda. Wajar, karena semua pemikiran pasti memiliki background sendiri, saya cenderung menghargainya. Demokrasi... Ada yang tidak suka? Gak masalah, bebas, seperti gaya beliau, yang terkesan 'suka-suka gue'!

Ada pesan umum yang saya baca tersirat di setiap artikel politiknya, begini : Setiap kali ada perubahan yang dimunculkan, selalu akan ada dualisme pihak. Mereka yang ketakutan ( takut kehilangan kuasa, akses kuasa, hilangnya kenikmatan yang telah didapat sebelumnya), dan mereka yang menaruh banyak harapan. Saya sih, cenderung bisa melihat dari dua sisi,  walaupun saya lihat beliau menepi di satu sisi.

Menerima Imbas Personal Branding Alami Ala Beliau 

Cara dia berkomunikasi (berelasi), dan pengalaman hidup, serta refleksi-refleksinya membuat saya menyapanya Mas (Rasa) Romo. Romo, yang dalam bahasa Jawa berarti Bapak dalam arti sesungguhnya, dan dalam arti khusus Bapa, dalam arti pemimpin umat.

Lain di artikel, lain di keseharian. Orangnya super gaul, smart,  humble, dan humoris. Jauh dari kesan sangar, jauh dari kesan 'sadis' seperti judul-judul artikel yang ditulisnya.

Saya hampir gak pernah melihat ada cara atau trik khusus membangun Personal Branding di dalam dirinya (atau saya yang gak paham, maklum kastanya lebih superior, saya mah cuma remahan rengginang kalengan). Saya cenderung menilai (awam), orangnya justru apa adanya. Bahkan, saya belajar prinsip kerendahan hati dari beliau.

Pertama kali saya berpikir foto dari PPnya adalah suami dari nama akun beliau di K. Saya pun pernah salah menyapa. Maklum, namanya mengandung unsur yang lekat dengan 'gender'.

Dari sisi saya sebagai pembaca, ada sesuatu yang khas dari beliau dan ini bisa terbaca dari gaya unik penulisan di dalam tiap artikel yang beliau tulis. 

Punya pendirian, (cukup) halus, jauh dari kesan congkak, sense of humor yang tinggi, jeli, cuek, mengalir, dan apa adanya. 

Bagi saya, inilah salah satu personal branding yang terbentuk secara natural, tidak ada settingan, no - pencitraan, minim hoax!

Sukses selalu Mas Romo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun