Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

7 Manfaat Bermain Puzzle bagi Anak Usia Dini

26 Mei 2021   15:45 Diperbarui: 27 Mei 2021   02:00 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa 0 - 5 tahun merupakan masa keemasan perkembangan otak anak, sehingga hal ini harus menjadi perhatian penting orang tua untuk anak-anak yang sedang ada pada masa usia ini.

Stimulasi sangat penting. Perkembangan kognitif, motorik, sosio-emosi, sosialisasi mereka menjadi sebuah fokus penting yang harus dilatih sedini mungkin.

Kembali ke puzzle yang merupakan salah satu jenis mainan edukatif yang cukup populer dan mudah didapatkan. Puzzle menyumbangkan hal yang sangat baik untuk perkembangan area-area di atas tumbuh kembang seorang anak usia dini.

Seperti yang dialami Mikhayla, keponakan saya tersebut bisa juga dialami oleh anak-anak seusianya.

Apa sih sebenarnya manfaat yang bisa didapatkan dari puzzle, si mainan edukatif ini?

Berikut hasil temuan yang saya amati beberapa saat dari pengalaman-pengalaman di sekitar saya mengenai 7 manfaat bermain puzzle terutama bagi anak-anak usia dini, mari kita simak.

7 Manfaat Bermain Puzzle Bagi Anak Usia Dini:

1. Mengembangkan kemampuan anak dalam memahami masalah

Saat anak melihat rangkaian puzzle, maka ada pemetaan masalah yang dia tangkap dari kemampuan inderanya. Setelah dia memahami masalah tentu saja akan ada sistematika perencanaan bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut.

2. Mengasah kemampuan problem solving

Merangkai keping puzzle tentu saja membutuhkan strategi bagaimana menyelesaikan rangkaian puzzle itu menjadi utuh kembali, dan puzzle melatih kemampuan problem solving sejak dini.

3. Melatih kemampuan motorik anak

Koordinasi mata serta tangan anak dalam bermain puzzle juga dapat terlatih dengan sangat baik. Koordinasi yang melibatkan sistem penginderaan ini akan terus berkembang bila distimulasi dengan optimal.

4. Mengembangkan rentang memori anak

Memori merupakan salah satu fungsi kognitif. Ketika anak sedang bermain menyusun keping puzzle, anak dilatih untuk memahami dan mengingat posisi tiap keping dilihat dari bentuk-bentuk keping puzzle tersebut. Semakin rumit puzzle yang diselesaikan, maka semakin membutuhkan rentang memori yang lebih besar dari kemampuan memori anak tersebut.

5. Melatih fokus serta konsentrasi anak

Fokus dan konsentrasi menjadi sebuah paket lengkap dalam proses belajar si anak kelak. Puzzle menyumbangkan kemampuan ini, sehingga jika anak mampu menyelesaikan dengan baik secara berkelanjutan juga bisa melatih fokus dan konsentrasi mereka.

6. Melatih kesabaran dan ketekunan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun