Lagi, geliat itu kami rasakan,
ada sebuah pesan tersirat.
Apakah kau penat?
Melihat kami yang kerap membuat dirimu hampir sekarat.
Tapi...
Kami yakin sekali,
pesan itu hanya untuk menegur kami,
agar kami bisa mencintaimu dengan tulus hati.
Seyakin diri ini,
engkau masih mencintai kami,
engkau juga menangis,
saat kami merintih.
Kami telah menangkap pesan,
yang engkau kirimkan melalui,
geliat itu, suara itu, dan air matamu.
Pulihlah bumi,
tempat kami titipkan diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!