Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Sila, Wajah dan Karakter Bangsa

31 Mei 2020   05:30 Diperbarui: 31 Mei 2020   05:48 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sila Pancasila / sumber: kompas.com/toto sihono

Provokasi-provokasi yang menghancurkan bangsa akan dilawan dengan semangat kekeluargaan yang terus didengungkan lewat kata, dan aksi-aksi nyata masyarakat kita, berdasar dengan sila yang keempat ini.

Sila kelima, sebagai sila terakhir dari Pancasila. Dilambangkan dengan padi dan kapas, yang menghidupi kalimat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sepakat dan setuju dengan ungkapan: adil belum tentu sama.

Adanya informasi terkait penanganan Covid- 19, mengenai "kurang lancarnya" bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, menjadi sebuah teguran, guna perbaikan-perbaikan yang dilakukan institusi-institusi yang menyalurkan bantuan sosial untuk warga,  sehingga keadilan yang menyejahterakan warga negara Indonesia menjadi tujuan yang bukan hanya angan-angan belaka.

Saya sangat yakin, dan masih tetap yakin, serta terus akan yakin dengan Pancasila dan butir-butir nilai pengamalannya. Pancasila merupakan sebuah ideologi dan dasar negara yang paling pas dan cucok, untuk dijadikan landasan bagi negara yang besar ini.

Pancasila merupakan “sosok” toleran, pemersatu yang humanis, pengayom yang berkeadilan. Pancasila menjadi nafas hidup bangsa, Pancasila menjadi wajah dan karakter yang terus akan dilestarikan, sehingga cita-cita bangsa yang adil dan makmur serta tujuan bangsa dapat terealisasi.

Terkhusus, saat pandemi yang masih belum usai ini. Pancasila merupakan sebuah tameng, benteng perlindungan yang kokoh, bagi rakyatnya.

Jayalah selalu Indonesiaku. Selamat Hari Lahirnya Pancasila 2020.

Cepatlah pulih Ibu Pertiwi,

Indonesia bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun