Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gabung Kompasiana, Yuk?! Rame Deh, Rasanya!

8 Mei 2020   21:50 Diperbarui: 9 Mei 2020   06:24 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Logo Kompasiana : Sumber Dari Kompasiana.com

Setelah sang penulis kembali menulis dan mengatakan alasan mengapa absen menulis berhari-hari, saya dan penulis lain merasakan kelegaan, yang saya bisa terjemahkan tersirat dari kolom komentar. Unik, sebuah potret kehidupan masyarakat di dalam dunia online.

Kembali lagi ke seni memahami yang saya pelajari juga. Dengan latar belakang yang berbeda dalam banyak segi, tidak lantas membuat benteng tebal, dan garis demarkasi disini. 

Demikian pula editor atau semua pihak yang bekerja di balik layar Kompasiana. Sepengetahuan saya yang masih "hijau" ini, mereka pun menghargai latar belakang kami penulis, baik saya, yang hanya remahan rempeyek kacang ini, maupun yang telah memiliki jam terbang tinggi, sama-sama dihargai.

Saya teringat akan satu tokoh dari GAA (Global Acreditation Association), sebuah lembaga internasional akreditasi bagi lembaga sekolah, bernama Pak Edward Tjahjono, dalam satu kesempatan mini workshop, beberapa waktu lalu di kantor,  sempat menanyakan, bentuk kasih yang paling sederhana adalah apa? Jawabannya keluar dari beliau juga, yaitu ialah, M E M A H A M I.

Saya ingat kata-kata Pak Edward sampai sekarang, dan itu pun berlaku di Kompasiana. Beda pandangan, beda pendapat, beda aliran, beda genre gaya penulisan, beda segalanya, beda persepsi dalam melihat sesuatu, tidak seyogyanya memperuncing keadaan, yang akan bermuara pada rusaknya relasi yang hendak dibangun. Justru sebaliknya, hal itu akan menambah wawasan dan khasanah pengetahuan kita bersama.

Berusaha memahami, memandang dari sudut pandang orang lain, berusaha untuk ‘memakai’ kacamata orang lain dalam melihat sebuah persoalan atau masalah, akan mampu meminimalisir kesalahpahaman.

Sekian banyak hal yang saya dapatkan di Kompasiana, akhirnya berhasil juga membuat saya berani untuk mulai mengajak beberapa rekan, saudara, kolega, kerabat untuk gabung menulis di Kompasiana.

 Visi dan misi melebarkan literasi pun bisa sekaligus didapatkan. Bagai gayung bersambut, ada 7 orang yang saya kenal, telah bergabung, dan saya nantikan tulisan-tulisannya. Mereka adalah, 1 orang rekan kerja saya,2 orang siswa saya, 3 orang kolega saya, saat mahasiswa dulu, dan 1 orang teman curhat di WA yang bekerja sebagai akuntan di sebuah RS Swasta di Surabaya, hehe.. Welcome to beyond blogging, Kompasiana, kawan.

Berkaryalah dan warnailah Kompasiana dengan artikel-artikel Anda. Layaknya sebuah masyarakat, di Kompasiana, interaksi serta relasi hangat antar warga juga dapat ditemukan dan dikembangkan. Saling mendukung, saling memberi semangat, saling memotivasi, kental terjadi.

Bagaimana, berminat untuk  bergabung? Yuk, langsung cuzz untuk registrasi di Kompasiana. Mari mulailah menarikan jari-jari Anda di keyboard PC/laptop maupun keypad HP Anda untuk hasilkan artikel terbaik.

Selamat malam dan salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun