Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perilaku Disiplin Warga +62 dalam Kajian Psikologis

23 Maret 2020   18:56 Diperbarui: 23 Maret 2020   19:02 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi covid- 19 di hampir sebagian besar negara di dunia menimbulkan munculnya kebijakan social distancing dan isolasi mandiri bagi warga yang terkena covid- 19 maupun yang memiliki kemiripan gejala covid- 19. 

Hal ini alih -alih dilakukan untuk mencegah penyebaran covid- 19 lebih luas lagi. Dari layar kaca siang tadi, penulis mendapat informasi per hari ini  (23/03/2020) data statistik kasus sudah menjadi 579 kasus covid- 19, lalu 49 orang meninggal dunia, dan 30 orang berhasil sembuh (liputan 6).

Disinyalir perilaku disiplin warga yang kurang, dalam menyikapi kebijakan social distancing ini, sebagai pemicu semakin bertambahnya jumlah kasus covid- 19. Warga masih kurang memahami makna social distancing sebagai langkah strategis pemerintah memerangi covid- 19. 

Disamping itu belum disadarinya betul makna kepatuhan dalam merespon sebuah kebijakan. Dalam teori psikologi yang diungkapkan oleh James Drever, perilaku disiplin adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap hal-hal yang telah diatur dari luar atau norma yang sudah ada, disambung oleh Eillen G. White (www.academia.edu) menyebutkan bahwa  tujuan dari perilaku disiplin adalah memperbaiki kebiasaan - kebiasaan patuh atas dasar prinsip, bukan paksaan.

Banyak contoh yang tertangkap media dalam kehidupan warga, sebagai contohnya, 1 minggu lalu ketika pemerintah mengambil langkah strategis dalam upaya cegah meluasnya wabah covid- 19, memberlakukan work for home, kenyataan di lapangan warga malah bepergian ke suatu daerah seolah berlibur, hingga akhirnya presiden pun menyoroti perilaku warganya ini, dilansir dalam Kompas.com (19/03/2020)

Kejadian di Solo, ditemukan kasus isolasi 17 rumah dikarenakan seorang warga yang seharusnya melakukan isolasi mandiri, malah ikut berbaur dalam sebuah perhelatan dengan warga (idntimes.com-21/03/2020).

Keengganan warga dalam mendisiplin diri terkait pula dengan teori pembentukan perilaku dikarenakan belajar dari lingkungan, sebuah teori yang dikeluarkan oleh B.F Skinner, seorang ahli psikologi. 

Sebagian besar masyarakat kita menganut sistem komunal, dimana perilaku seseorang bisa dilahirkan dari mempelajari perilaku yang ada di komunitas lingkungannya, sehingga ketika kebijakan social distancing ini diberlakukan, membutuhkan waktu panjang untuk melatihnya.

Mari kita melihat manfaat yang bisa kita rasakan dari menerapkan perilaku disiplin dari kacamata psikologis, dua diantaranya adalah :

1. Menumbuhkan kepatuhan, dan

2. Menumbuhkan kepedulian.

Jika semua warga di republik ini bisa lebih disiplin dan rendah hati dalam ikuti kebijakan pemerintah melalui social distancing  maupun isolasi mandiri, tentu dua manfaat tersebut dapat menelurkan hasil yang baik yang sudah barang tentu akan menggembirakan semua pihak. 

Seperti pengalaman yang dikatakan oleh Raditya Dika, seorang komedian, yang harus kehilangan  sahabatnya yang berumur 34 tahun, yang ditengarai karena terjangkit covid- 19, hal ini dilansir dalam Kompas.com (23/03/2020).

Mendukung kebijakan pemerintah dalam mendisiplin diri terkait social distancing maupun isolasi mandiri merupakan tindakan mulia yang mampu menyelamatkan banyak jiwa di tengah pandemi global ini.

Mari melatih disiplin diri.

#indonesiabisa

Sumber bacaan : [1] [2] [3] [4] [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun