Mohon tunggu...
Nita Juniarti
Nita Juniarti Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Perempuan

Penaruh mimpi di Altar-Nya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Puncak Grapela Aceh Selatan, Wisata Viral Saat Pandemi

4 Juli 2020   14:47 Diperbarui: 4 Juli 2020   14:49 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sepasang kekasih melakukan foto preeweding, saat tempat-tempat keramaian dilarang pilihan terbaik adalah kembali ke alam. Setelah berfoto lalu mengirimkan ke media sosial, menurut salah satu penjual yang kami temui, itulah saat pertama sekali Puncak Grapela menjadi viral.


Grapela artinya gerakan perubahan lahan, konon dulu puncak ini adalah bukit gundul yang terletak di Desa Panton Luas kecamatan Sama Dua, kabupaten Aceh Selatan. Desa yang berbatasan hutan dengan Lhokbengkuang ini membuat orang mengira bahwa tidak ada puncak apapun saat melewati hutan-hutan dan jalanan rusak ditepian gunung padahal ada perkampungan di sana. Puncak Grapela ini adalah perkebunan serai wangi milik warga yang dijadikan tempat berswa foto saat ini.

dokpri
dokpri

Meski jalanan rusak dan membuat kaki kebas, pemandangan alam berbatas laut dengan langit biru saat cerah serta barisan serai wangi yang teratur itu cukup membayar segala lelah saat perjalanan. Menurut ibu penjual yang berjualan karena puncak grapela menjadi hits, orang terjauh datang ke sana adalah orang Subulussalam. Lagian, tidak ada uang masuk untuk ke wisata alam ini, hanya bayar parkir Rp2.000/motor. Motor juga dilindungi, tidak asal parkir.

dokpri
dokpri

Jika ingin berwisata ke Puncak Grapela, bawalah motor yang cukup prima. Jika menggunakan mobil hanya sampai bawah bukit yang jarak perjalanan kaki ke Grapela 1 jam. Tidak usah khawatir tentang jalur pendakian karena sudah dibuatkan tanah menyerupai tangga untuk memudahkan perjalanan. Namun, jangan mengabaikan kesehatan. Sebab, saat saya berkunjung ke sana, di pos satu sebelum spot foto pertama ada yang pingsan karena kekurangan oksigen. Syukurnya, bapak penjual sekitar grapela memberikan pertolongan pertama.

dokpri
dokpri
Terakhir, pesan dari semua pendaki profesional, jangan tinggalkan sampah anorganik. Titip ke penjual atau bawa pulang, bukankah kita khalifah di bumi untuk menjaga bumi demi kelestarian kita juga? Jadi, tolonglah berakhlak. Jangan sampai pergi berwisata malah bawa pulang dosa. Bertafakur alam tapi menyumbangkan dosa jariah dari sampah. Demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun