Mohon tunggu...
Nisrina Nur
Nisrina Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Bersekolah

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja dan Globalisasi

23 Agustus 2020   21:11 Diperbarui: 23 Agustus 2020   21:30 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Globalisasi akan terus selalu berhubungan dengan hal yang namanya tekhologi. Perubahan yang signifikan juga terjadi pada konsumsi gadget yang berlebihan. Menurut Pew Research Centre, 78% remaja di usia 12-17 tahun didata telah memiliki HP dan hampir setengahnya memiliki smartphone seperti iphone.

Tingkat konsumsi akan smartphone yang tinggi ini dinilai sangatlah wajar, mengingat segala akses internet, informasi, email, radio sampai game semuanya bisa diakses melalui smartphone saat ini. Hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan era 90an yang di mana HP adalah barang esklusif dan hanya orang dewasa yang umumnya memilikinya.

Maka dari itu, di jaman dahulu, dalam hal berkomunikasi mereka telah biasa menggunakan surat untuk berkabar dengan temannya. Kebiasaan itu sudah hampir hilang sekarang ditelan peradaban karena berkembangnya tekhnologi. Dijaman yang serba canggih dan modern ini, kita hanya membutuhkan waktu 1 detik untuk mengirim pesan kepada kerabat atau teman kita.

Cepat memang, namun rasanya biasa saja. Jaman dahulu, mereka akan sangat senang dan berdebar saat menerima surat dari seseorang. Dan jika dipikir berulang kali, sebenarnya kemajuan dalam bidang tekhnologi ini merupakan sisi positif dari lahrnya budaya maju. Namun, sisi positif dan negative ini tetap bergantung kepada siapa pemakainya.

Dengan berkembangnya berbagai aspek kehidupan akibat pengaruh globalisasi, aspek pergaulan dilingkup remaja pada sekarang ini pun turut berubah. Beberapa remaja sekarang ini juga identik dengan mabuk mabukan, rokok, musik keras, dan lainnya.

Namun, dampak positif pun tetap menyertai perkembangan jaman ini. Pola pikir, cara bertindak, dan cara berbicara remaja jaman sekarang sudah menjadi lebih maju dan terbuka. Hal ini juga merupakan sisi positif dari lahirnya budaya maju, dan sisi positif tersebut tidak dapat terbantahkan lagi.

Hal -- hal diatas tidak bermaksud untuk menyudutkan periode manapun. Karena perkembangan pasti ada, dan tidak semua dimaknai dengan hal -- hal yang buruk. Ini semua kembali lagi dengan individunya masing masing. 

Para pengagum modernitas sepakat bahwa modernitas yang dilahirkan dan berkembang dalam kehidupan manusia memang tidak dapat dihindarkan. Budaya dan segala hal yang berbau modern tersebut harus diikuti. Karena jika tidak, maka kita akan menjadi individu yang tertingggal jaman.

Oleh karena itu, mengganti budaya-budaya lokal dengan budaya baru adalah suatu keharusan. Namun tetap harus ada keseimbangan antara budaya barat dengan budaya lokal tersebut dan jangan sampai berat sebelah. Nilai --nilai positif yang ada di dalam budaya lokal harus digunakan untuk menyaring budaya modern yang beberapa cenderung agresif.

Karena jika tidak, seluruh kebudayaan di Indonesia akan sirna atau bahkan dicuri oleh bangsa lain. Maka, kita sebagai pemiliki budaya lokal tersebut perlu ketegasan dalam hal ini. Kalau kita menanggapi hal ini dengan negatif, maka akan berdampak negatif juga untuk penerus kita selanjutnya.

Maka dari itu, di zaman yang serba canggih dan modern ini, kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus memajukan bangsa Indonesia kita sendiri terutama dalam bidang budayanya. Karena negara Indonesia sangat terkenal akan kekayaan budayanya dan kebudayaan ini sendiri dapat menjadi pemicu kemajuan bangsa Indonesia di berbagai bidang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun