Mohon tunggu...
Nisrina Mumpuni Eurikinasih
Nisrina Mumpuni Eurikinasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menuju Pemilihan Presiden Indonesia 2024, KPU Luncurkan Inovasi Baru untuk Perhitungan Suara

28 Mei 2023   22:06 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:11 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://zonasultra.id

Pemilu 2024 di Indonesia sangatlah penting karena menentukan arah demokrasi di masa depan. Pemilihan umum adalah sebuah sarana yang memberikan hak suara pada seluruh rakyat untuk memilih wakilnya di lembaga legislatif dan eksekutif, serta memberikan legitimasi pada kekuasaan pemerintah yang terpilih. Dalam konteks Indonesia, Pemilu 2024 akan menentukan siapa yang akan memimpin negara selama lima tahun ke depan, yang akan mempengaruhi kebijakan dan arah pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 sangatlah penting agar suara mereka dapat didengar dan diperhitungkan dalam memilih pemimpin dan menjalankan tugasnya.

Selain itu, Pemilu 2024 juga penting karena akan menjadi ajang untuk menguji kematangan demokrasi di Indonesia. Pemilu 2024 akan menjadi ujian bagi Indonesia untuk membuktikan bahwa negara ini mampu menyelenggarakan Pemilu yang lebih baik dan lebih transparan. 

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas Pemilu, seperti melakukan penyebaran informasi yang benar dan tidak terprovokasi oleh politik identitas atau SARA. Dengan menjaga kualitas Pemilu, maka dapat dipastikan bahwa hasil Pemilu akan mencerminkan kehendak rakyat Indonesia secara keseluruhan dan mampu membawa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.

Pemilihan Presiden Indonesia 2024 akan menjadi momen krusial yang menentukan arah kebijakan politik, ekonomi, dan sosial di masa depan. Karena untuk menentukan pemimpin negara tidaklah mudah, KPU sebagai penyelenggara pemilu harus memastikan bahwa proses pemilihan dan perhitungan suara berjalan dengan transparan dan akurat. 

Untuk itulah, KPU membuat inovasi baru dalam perhitungan suara. Karena dari hasil perhitungan suara, Indonesia akan mendapatkan nahkoda yang baru untuk bisa mengarahkan menjadi negara yang membawa perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut diharapkan juga bisa memberi pengaruh dalam kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara lain, maupun membawa perubahan yang lebih baik untuk negara Indonesia sendiri. 

Inovasi baru yang sedang dimatangkan oleh KPU ini dilakukan dengan ada beberapa tujuan. Langkah meluncurkan inovasi baru ini dilakukan setelah pemilihan umum 2019 di mana KPU menggunakan model satu panel yaitu dengan menghitung secara manual, yang memakan waktu yang sangat lama dan berpotensi menimbulkan banyak meninggalnya petugas KPPS karena kewalahan dengan masalah beban kerja dan kondisi yang tidak linear. Karena adanya peristiwa di tahun 2019 tersebut, menurut saya sudah semestinya KPU membuat inovasi yang lebih mapan. 

Untuk menjalankan perhitungan suara Pemilu 2024 dengan lebih matang, KPU juga memberi batasan usia untuk Petugas KPPS yaitu minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun. Menurut saya, sudah benar KPU memberi batasan umur pada petugas KPPS, karena berkaca dari Pemilu 2019 yang tidak ada batas usia maksimal petugas KPPS. Akibatnya terdapat sekitar 800-an petugas KPPS yang meninggal dalam menjalankan tugas nya yaitu menghitung suara. 

Pemilu 2024 akan menggunakan dua metode panel, yaitu Panel A dan Panel B. Nantinya, KPPS akan beranggotakan 7 orang dan kemudian akan dibagi dalam dua panel tersebut. Panel A bertugas untuk menghitung dari hasil perolehan suara pemilu presiden dan wakil presiden dan juga pemilu anggota DPD RI. Sedangkan Panel B bertugas untuk menghitung dari hasil perolehan suara pemilu DPR RI, pemilu anggota DPRD Provinsi, dan juga pemilu anggota DPRD kabupaten/kota. Sebelumnya, telah dilakukan simulasi perhitungan suara dengan inovasi baru tersebut di Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Menurut saya, supaya pelaksanaan perhitungan suara Pemilu 2024 bisa terlaksana dengan lancar dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja yang terjadi seperti Pemilu 2019 harus dilakukan beberapa kali simulasi perhitungan suara. Mengingat inovasi baru yang dilakukan dalam Pemilu 2024 ini adalah hal baru, sehingga harus dilakukan simulasi beberapa kali, agar pada saat pelaksanakan perhitungan suara Pemilu 2024 bisa berjalan dengan lancar karena telah dilakukan simulasi.

Sebagai mahasiswa, saya berpendapat bahwa pembaharuan kebijakan penghitungan suara dengan metode panel adalah sebuah langkah penting untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas dalam proses pemilihan umum. Dengan membagi pelaksanaan penghitungan suara menjadi dua panel, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja pada Petugas KPPS. Selain itu, metode panel juga dapat membantu mempercepat proses penghitungan suara sehingga hasil pemilu dapat segera diumumkan secara tepat waktu.

Namun demikian, saya juga melihat bahwa implementasi kebijakan ini akan memerlukan persiapan dan koordinasi yang matang. Salah satu tantangan utama adalah menjamin bahwa Petugas KPPS dalam keadaan yang sehat, dan tidak kelelahan saat menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, perlu ada prosedur yang jelas dan transparan dalam proses pemilihan dan penunjukan anggota panel. Selain itu, perlu juga disediakan pelatihan yang memadai bagi anggota panel, baik dalam hal teknis penghitungan suara maupun dalam hal penanganan situasi yang mungkin terjadi selama proses penghitungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun