Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ), terdapat beberapa hambatan yang dirasakan oleh guru pada pembelajaran daring seperti jaringan yang sulit dijangkau, banyak siswa yang kurang memahami materi, tidak memiliki handphone, tidak mengerjakan tugas, dan tidak bisa melakukan praktek. Guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring karena guru harus menyesuaikan diri dengan materi ajar dan suasana belajar melalui intenet serta guru harus memahami aplikasi pembelajaran yang digunakan. Kondisi seperti itu menciptakan seluruh pihak kebingungan menghadapi keadaan.
Pada satu sisi dihadapkan dengan belum terpenuhinya fasilitas penunjang, sisi lain adanya tuntutan harus terpenuhinya pelayanan pendidikan bagi siswa. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran daring, sebagai akibatnya pelaksanaannya menjadi kurang efektif.
Hambatan seperti inipun dialami oleh para guru di SDN 3 Maripari yang berdasarkan hasil wawancara dengan enam orang guru yang menjadi wali kelas, mereka menyebutkan terdapat beberapa masalah. Masalah pertama yaitu kurangnya ketersediaan fasilitas atau sarana yang menunjang pembelajaran daring baik dari pihak guru ataupun orang tua siswa, hal ini disebabkan karena tidak semua guru atau orang tua siswa memiliki perangkat, sinyal ataupun internet yang memadai sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif.
Masalah lainnya adalah guru-guru seringkali merasakan kesulitan untuk memberikan bahan ajar pada siswa secara daring, karena guru-guru tidak mau memberikan pembelajaran secara satu arah dengan hanya memberikan materi pembelajaran dalam bentuk gambar. Akhirnya, guru-guru menggunakan video pembelajaran yang ada di internet dan membuka diskusi dalam grup percakapan kelas. Namun, beberapa guru merasa jika cara tersebut kurang memuaskan karena terkadang isi dari video pembelajarannya kurang sesuai dengan keinginan guru dan guru juga merasa jika terus menggunakan cara ini mereka kehilangan orisinalitas dalam menyampaikan materi pembelajaran. Padahal, banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi media pembelajaran melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Salah satunya adalah pemanfaatan Power Point Interaktif sebagai media pembelajaran daring
Maka dari itu, saya Nisaul Fitri dari Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SDN 3 Maripari menyoroti permasalahan tersebut dan mencoba memberikan solusi dengan cara mengadakan pelatihan.
Program kegiatan KKN dengan judul “Pelatihan Media Pembelajaran Daring Menggunakan Power Point Interaktif Bagi Guru SDN 3 Maripari” telah dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 20-22 Oktober 2020 dengan jumlah peserta 6 guru wali kelas yang dilakukan secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan di SDN 3 Maripari. Kegiatan pelatihan ini dibagi kedalam tiga sesi, yaitu sesi pertama di hari pertama dilakukan pemaparan materi mengenai media pembelajaran daring melalui Power Point Interaktif dengan peserta enam guru wali kelas dari kelas 1-6.
Kemudian, di hari kedua terdapat sesi pendampingan khusus per orang mengenai pelatihan penggunaan Power Point Interaktif dengan peserta tiga guru wali kelas dari kelas 1-3. Dan di hari ketiga terdapat sesi pendampingan khusus per orang mengenai pelatihan penggunaan Power Point Interaktif dengan peserta tiga guru wali kelas dari kelas 4-6.
Evaluasi kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang diisi oleh 6 responden. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 100% responden menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat membantu guru dalam perencanaan media dan bahan ajar selama daring/PJJ. Adapun saran yang diberkan oleh responden atau peserta pelatihan yaitu perlu diadakannya pelatihan tambahan karena waktu pelaksanaan tidak cukup serta harus terus aktif membantu guru agar lebih mahir dalam menggunakan Power Point Interaktif.
