Berapa kali dalam seminggu Anda membaca buku fisik? Â Jawabannya jelas beragam dan sangat mungkin semakin mengecil angkanya ketika seseorang ditanya tentang frekuensi membaca buku dalam kereta, terutama selama menumpangi kereta Commuter Line (CL) sehari-hari.Â
Sebagai penumpang setia CL sejak tahun 2000-an dengan rute Bogor-Jakarta-Tangerang, saya menyaksikan langsung betapa dahsyatnya 'badai' smartphone menyapu (hampir) bersih kebiasaan membaca buku di kereta. Â Sekitar 15-20 tahun lalu, pemandangan para bapak yang membaca lembaran koran di kereta saat menuju tempat kerjanya masih sering saya temui di gerbong AC maupun non-AC (ekonomi) dalam CL.
Sekarang, jangankan membaca koran ataupun majalah di CL, loper koran dan majalah serta kios buku pun sudah banyak yang raib dari sekitar stasiun kereta. Â Seingat saya, hanya ada satu atau dua kios buku di dekat Stasiun Universitas Indonesia maupun Pondok Cina dan itu pun kita harus keluar stasiun dulu untuk menjangkaunya sedangkan sebelumnya, turun dari CL, ada satu kios buku yang langsung berhadapan dengan rel kereta. Â Â
Saat menunggu gerbong CL datang, dulu saya dan sesama teman kuliah sering nongkrong di kios buku itu sambil mencari buku-buku yang sedang promo. Â Biasanya buku-buku fiksi yang jadi incaran kami untuk dibaca di kereta lalu kami saling bertukar buku jika sudah selesai membacanya. Â Â
Setelah bekerja, hobi membaca masih saya lanjutkan di kereta sekalipun intensitasnya tak setinggi semasa masih jadi mahasiswi karena (kadang) baru membaca 3-4 halaman buku, saya sudah keburu mengantuk hehehe... Meskipun begitu, berikut manfaat dari membaca buku di kereta yang semoga dapat menginspirasi para pembaca artikel ini untuk terbiasa membaca buku di mana saja, termasuk di kereta. Â Selamat membaca. Â
'Keliling Dunia' dengan Barisan Kata
Saat ini, data dan foto negara untuk tujuan traveling idaman kita dapat dicari dalam hitungan detik di internet. Â Namun, kesannya takkan sedalam dengan membaca buku yang melukiskan pemandangan negara di dunia, seperti halnya saat saya membaca buku novel unik 'Edensor' di kereta.
Edensor adalah novel ketiga dari keempat novel tetralogi 'Laskar Pelangi' karya Andrea Hirata.  Negara di Eropa dan Afrika, terutama Perancis dan Inggris, menjadi latar belakang kisah Ikal dan Arai, sang tokoh utama bersama sepupunya, selama mengambil kuliah S2 di kedua negara di Benua Biru tersebut, tak terkecuali saat mereka naik kereta di Eropa   Â