Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pekerja Rumah Tangga Bahagia, Keluarga Berjaya

11 Juli 2022   19:24 Diperbarui: 12 Juli 2022   03:20 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja Rumah Tangga/PRT sejatinya adalah bagian keluarga dan bukannya sekedar pekerja (Ilustrasi: Tribunnews)

Wajar saja jika tak hanya anak-anak sang profesor yang mampu berkuliah hingga S3, namun juga buah hati para PRT tersebut dapat lulus kuliah dari gaji orang tuanya yang bukan sarjana.

Kita akui, memang tak semua keluarga dapat menggaji PRT mereka dengan berlebihan. Namun, minimal gaji PRT tersebut dapat menutupi biaya hidup sehari-hari mereka sehingga para PRT dan keluarganya dapat hidup layak sepanjang waktu.

Masalah 2: Jam kerja panjang

Solusi: Pekerjakan Sesuai dengan Kemampuan

Beberapa waktu lalu, saya menyaksikan tayangan di televisi tentang pengakuan seorang PRT pria di rumah salah seorang pemimpin daerah di Pulau Jawa.

Pria yang telah bekerja selama 15 tahun pada keluarga pemimpin daerah tersebut menyampaikan bahwa dirinya, yang tinggal bersama keluarga pejabat tersebut sejak atasannya masih menjadi praktisi hingga kini menjadi politisi, memiliki jam kerja selama 12 jam setiap harinya sebagai PRT.

Saat dirinya dimintai bantuan di luar waktu jam resmi kerjanya dari pukul 5.00 pagi hingga 17.00 sore, maka PRT laki-laki yang berusia sekitar pertengahan 30-an tahun tersebut mendapatkan upah lembur yang dihitung per jam dan dibayarkan saat gajian di bulan berikutnya.

Bagaimanapun juga, PRT adalah manusia yang bernyawa dan bukannya mesin robot yang dapat diperintahkan kapan saja. Robot saja tetap perlu diistirahatkan mesinnya secara berkala agar tak lekas rusak, apalagi badan dan pikiran manusia.

Usia dan kondisi kesehatan PRT juga harus menjadi pertimbangan kita saat menugaskannya untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga kondisi kesehatan PRT tetap terjaga. Ketika PRT sampai jatuh sakit karena kelelahan, maka lancarnya kegiatan suatu keluarga sehari-harinya pun dapat terganggu, sayang kan?

Masalah 3: Pelecehan fisik maupun mental

Solusi: Perlakukan dengan Penuh Kehormatan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun