Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Cara Penting Menghindari Panic Buying

6 Juli 2021   12:32 Diperbarui: 7 Juli 2021   02:25 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pembelanja berjalan melewati rak-rak makanan kosong di tengah pandemi coronavirus COVID-19 yang baru, di Manchester, Inggris utara pada 20 Maret 2020. (AFP/Oli SCARFF)

Itulah penjelasan ilmiah dari orang yang tidak mengalami keluhan kesehatan apapun namun tetap memborong produk kesehatan karena dirinya merasa lebih tenang setelah mengikuti orang lain. Padahal, situasi dan kondisi kesehatan setiap individu jelas berbeda.

Jadi, sebelum kita membeli ini-itu untuk menambah imunitas tubuh, pastikan dulu situasi dan kondisi kesehatan kita memang memerlukannya. Kalau hanya sekadar ikut-ikutan, efek kesehatannya tidak akan optimal sementara pengeluaran malah jor-joran karena panic buying.

Konsultasi dengan tenaga kesehatan (nakes) juga layak kita lakukan untuk menghindari panic buying. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bahkan tidak memungut biaya bagi pengunjungnya sehingga layak didatangi untuk berkonsultasi.

2. Cek Sejumlah Barang Alternatif

Panic buying berupa memborong masker medis di awal Covid-19 tahun 2020 lalu bisa berkurang setelah munculnya banyak produk masker kain. Harga masker pun berangsur normal.

Saat ini, kelangkaan dan meroketnya sejumlah harga produk kesehatan terjadi karena produk tersebut, khususnya susu steril itu, diyakini sebagai (satu-satunya) solusi. 

Mari hindari panic buying selama pandemi dengan ketiga cara berikut ini (Ilustrasi: asia.nikkei.com)
Mari hindari panic buying selama pandemi dengan ketiga cara berikut ini (Ilustrasi: asia.nikkei.com)

Padahal, produsen susu cair dalam kaleng putih itu pun sudah menegaskan bahwa produk mereka sejatinya susu murni tanpa tambahan zat super ini-itu untuk kesehatan.

Bisa jadi, kebiasaan orang selama ini dengan membawa susu yang sedang viral tersebut saat menjenguk orang sakit membuat alam (bawah) sadar banyak orang mengambil kesimpulan: 

"Oh, minum susu brand ini bisa buat kita sehat lagi lho!" 

Tapi, kalau orang yang dijenguk memiliki alergi susu (lactose intolerance), susu pun malah buat dirinya tambah sakit, hayo gimana tuh?

So, bagi kita yang masih terpikir untuk memburu dan memborong susu brand XYZ, obat cacing yang kini sedang naik daun, vitamin jenis ABCDE, air kelapa hijau, dan sebagainya, tahan dulu! 

Susu bubuk pun tetap oke dan begitu pula dengan air kelapa muda (tak harus hijau) untuk diminum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun