Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Para Pengingat agar Sahur Tak Terlewat

1 Mei 2021   22:29 Diperbarui: 1 Mei 2021   22:34 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah tradisi sahur di Indonesia pastinya unik dan menarik (Sumber foto: goodnewsfromindonesia.id)

Para bapak takmir masjid itu juga lumayan kocak dalam membangunkan warganya sahur. Mereka sering berkata:

 "Ayo, Ibu-ibu segera masak sahur! Bapak-bapak bantu juga istrinya ya. Anak-anak, ayo bangun! Jangan molor (tidur) aja."
 
Bedanya, bapak takmir masjid di Bogor menggunakan bahasa Sunda sedangkan di Tangerang dengan bahasa Indonesia bercampur logat atau beraksen Betawi. Namun apapun bahasanya, saya pribadi merasa terbantu dengan kehadiran mereka sebagai pengingat saatnya waktu sahur tiba.

Pawai anak dan remaja

Sebelum pandemi, pawai anak dan remaja ini rutin berlangsung saat akhir pekan. Umumnya peserta pawai keliling saat sahut ini adalah anak dan remaja laki.

Mereka membawa alat bunyi-bunyian yang ditepuk sepanjang jalan sambil meneriakkan "sahur, sahur!" Kaleng dan ember kosong yang seringnya mereka pakai sebagai alat penghasil suara tersebut.

Semenjak pandemi, seingat saya tidak setiap akhir pekan ada pawai keliling untuk membangunkan sahur tersebut. Seingat saya, baru 1 kali saya mendengar adanya pawai itu di sekitar tempat tinggal saya hingga puasa hari ini.

Suara pawai itu tentu lebih gegap-gempita daripada pengingat sahur oleh para takmir masjid. Suaranya tambah terdengar lebih kencang ketika rombongan pawai itu tepat melintas di depan rumah kita.

Kemungkinan besar kita akan terbangun ketika mendengar keriuhan suara pawai keliling saat sahur itu. Namun, seringnya mereka hanya 1x melintas sehingga tak tertutup kemungkinan kita malah tidur lagi meskipun sudah sempat terbangun saat mendengar suara pawai hehehe...

Sekalipun begitu, menurut saya pawai itu bisa melatih rasa tanggung jawab generasi muda terhadap komunitas mereka masing-masing. Mereka bisa saja lebih memilih untuk tidur lelap di rumah daripada berkeliling untuk membangunkan warga sahur.

Warga pelaksana tugas siskamling

Saya bersyukur mendiami sejumlah tempat yang warganya masih melakukan siskamling. Meskipun mereka tidak lagi melakukannya setiap malam, namun kehadirannya mampu membangunkan sahur warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun