Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masakan Lebaran Mbah Jum

24 Mei 2020   00:00 Diperbarui: 24 Mei 2020   00:01 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari berbagi masakan Lebaran bagi yang membutuhkan (Ilustrasi: tribunnews.com)

"Oh, karena Corona ya Mbah? Kan warga memang dihimbau jangan mudik dulu Lebaran ini," sambung si gadis. "Benar. Ini supaya virusnya dari kota tidak sampai desa dan kampung," tutur Mbah Jum.

Saat pengantar kue hendak pamit pulang, Mbah Jum menyelipkan selembar 20 ribu rupiah ke tangannya. "Buat jajan besok waktu Lebaran, Nak," pesannya. Jawab sang gadis, "Ya, Mbah. Terima kasih."

Sambil melangkah keluar halaman rumah Mbah Jum, gadis itu bertanya-tanya dalam hatinya. "Kenapa Mbah Jum memesan banyak kue sementara beliau hanya sendirian di rumahnya? Apa mungkin untuk dibagi tetangga sekitar?"pikirnya sambil garuk-garuk kepala.

Belum jauh mengayuh sepeda pergi dari Mbah Jum, dirinya kembali dipanggil. Dia menoleh. Mbah Jum menghampirinya seraya menenteng sekantong plastik. "Titip ini ya ke kakek nenekmu. Salam untuk mereka,"pesannya.

"Wah, kok repot-repot? Terima kasih banyak ya Mbah Jum,"balasnya. Gadis itu lalu melanjutkan kayuhan sepedanya. Mbah Jum memberinya seplastik sambal goreng hati yang masih hangat sekali.

Lagi-lagi sang gadis penasaran. Mbah Jum hanya sendirian di runah di hari Lebaran besok. Tapi kenapa dirinya memesan banyak kue dan memasak menu Lebaran? Siapa yang akan makan?

Kembali ke dapur setelah membawa sambal goreng keluar rumah, Mbah Jum kembali melanjutkan masakannya. Opor ayam sudah hampir matang. Sekarang dirinya mulai memasak rendang.

Pukul sebelas malam, semua masakan Lebaran Mbah Jum selesai. Satu per satu ditaruhnya di wadah terpisah. Setelah ditutup rapat, Mbah Jum menyimpannya di kulkas tua miliknya yang masih terawat.

Esok paginya, Mbah Jum berangkat sholat Idul Fitri pagi-pagi. Dirinya berangkat ke masjid dengan para tetangga. Jarak mereka sholat berjama'ah diatur berjauhan agar tidak saling bersentuhan saat sholat.

Sepulang sholat Id, Mbah Jum bergegas pulang ke rumah. Anak cucunya menelepon dengan video call. Setengah jam kemudian, terdengar tamu datang.

Mbah Jum memutuskan sambungan teleponnya. Dirinya membuka pintu. Ada seorang bapak setengah baya sedang memarkir sebuah becak di depan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun