Mohon tunggu...
Nisa Rizani
Nisa Rizani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

Mahasiswa KKN Tematik 2021

Selanjutnya

Tutup

Gadget

"Pentingnya Keterampilan Guru Dalam Pengembangan Konten E-Learning Selama Pembelajaran Jarak Jauh"

25 Juli 2021   19:05 Diperbarui: 5 Agustus 2021   15:42 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 55

DPL : Rina Maryanti, S.Pd.,M.Pd

Saat ini pandemi Covid-19 sudah menjadi isu kesehatan bagi seluruh negara yang ada di dunia termasuk Indonesia. Salah satu solusi untuk mengurangi penyebaran virus ini adalah dengan diberlakukannya pembatasan interaksi sosial antar manusia, atau yang biasa kita kenal dengan istilah Social Distancing. Kebijakan Social Distancing ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan terhadap seluruh kegiatan manusia dari berbagai lapisan masyarakat, tidak terkecuali dampak yang terjadi pada bidang pendidikan. Berbagai sekolah, perguruan tinggi, dan institusi pendidikan lainnya yang berada di zona merah, orange dan kuning tidak lagi diperbolehkan melakukan pembelajaran secara tatap muka langsung. Keputusan dan kebijakan pemerintah yang meliburkan atau mengubah proses pembelajaran yang biasanya di adakan di sekolah sekarang di lakukan di rumah masing dengan di pantau oleh guru melalui wali siswa di rumah.

Pembelajaran jarak jauh sendiri merupakan sistem pembelajaran yang kegiatannya tidak berlangsung dalam satu ruangan dan tidak ada interaksi tatap muka secara langsung antara pengajar dan pembelajar. Penerapan pembelajaran online memungkinkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dari rumah masing-masing. Mereka dapat mengakses bahan ajar dan mengirimkan tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus datang langsung ke sekolah. Karena pada hakikatnya Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar (Rohani, 2019).

Di era perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi yang semakin pesat, pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini dapat terlaksana dengan menggunakan berbagai platform, baik berupa learning management system maupun bentuk video conference (Latip, 2020). Sistem dan aplikasi e-learning, Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Pakpahan, R., & Fitriani, Y. 2020).

Pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, pengajar atau guru harus mencari dan menyiapkan berbagai cara dan upaya agar materi pembelajaran bisa tersampaikan dan diterima dengan baik oleh para siswa. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ini memiliki tantangan dan hambatan yang tidak hanya pada permasalahan keterbatasan sarana pendukung teknologi dan internet. Kesiapan sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, kesiapan ini berkaitan dengan kemampuan pengajar sebagai pemberi materi dan siswa sebagai penerima materi dalam menggunakan serta mengelola segala sistem teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan salah satu guru mata pelajaran SMP Negeri 1 Cigugur, beliau mengatakan media yang digunakan selama pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah: 1) Whatsapp Group, untuk komunikasi antara siswa dan guru via chat; 2) Google Clasroom, biasanya digunakan untuk pemberian materi dan tugas yang berbasis digital (pdf, power point interaktif); 3) Video Pembelajaran, berisi penjelasan materi yang dijelaskan langsung oleh guru untuk kemudian di tonton oleh peserta didik; 4) Google Form, biasanya digunakan untuk evaluasi setelah pematerian yang diberikan oleh guru. Beberapa media pengembangan konten e-learning yang disebutkan tersebut tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita saat ini. Akan tetapi ketika saya bertanya apakah ada inovasi baru yang guru lakukan dalam pengembangan konten e-learning saat ini? Beliau menjawab, bahwa beliau sedang mencoba menggunakan salah satu website yaitu Padlet untuk tahun ajaran baru saat ini.

Padlet sendiri adalah alat Web 2.0 "gratis", dan merupakansebuah platform di mana dinding virtual dapat dibuat. Dinding virtual berfungsi sebagai pemberitahuan atau papan tulis dan dapat digunakan untuk "menyematkan" berbagai jenis file seperti dokumen, gambar, file audio, maupun video. Pembuat dinding dapat mengontrol konten, tata letak, dan privasi dinding.

padlet-png-61025cfa6e38333aa51ecb72.png
padlet-png-61025cfa6e38333aa51ecb72.png
Salah satu alasan guru memutuskan untuk menggunakan Padlet adalah karena ia menemukan bahwa Padlet adalah alat yang sederhana karena mudah dikonfigurasi, diakses, dan digunakan. Akan tetapi tetap saja dalam pelaksanaan langsung di lapangan, tidak semua peserta didik bisa mengerti atau memahami cara penggunaan media ini. Di antara semua pertanyaan yang diajukan oleh siswa, salah satu masalah yang berulang kali disebutkan adalah aksesibilitas dinding Padlet. Siswa mengeluhkan ketidaknyamanan mengakses dinding karena terlalu banyak tombol atau pengaturan yang terdapat dalam padlet sehingga butuh waktu lama bagi peserta didik untuk mengakses materi dan mengisi form diskusi yang disediakan oleh guru.

Maka dari itu penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran jarak jauh perlu dirancang secara matang dengan baik dan dengan memperhatikan berbagai aspek. Aspek yang perlu diperhatikan tersebut berkaitan dengan teknologinya sendiri dan penggunanya, dalam hal ini pengajar, pembelajar, administrator dan pengguna lain seperti orang tua (Latip, 2020). Para pengguna dan pemakai teknologi harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan, mengakses, dan mengelola setiap sistem teknologi yang digunakannya dalam proses pembelajaran jarak jauh. Jika guru sebagai pengguna tidak memiliki kemampuan-kemampuan yang sudah di sebutkan tadi, maka percuma saja mau secanggih apapun teknologi yang tersedia jika tidak bisa mengoperasikannya maka tidak akan nisa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Maka dari itu, literasi teknologi informasi dan komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh para guru sebagai pengguna dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat mengatasi proses belajar mengajar agar bisa tetap berjalan dengan baik walaupun tengah berada pada masa pendemi Virus Corona Covid-19. Melalui penerapan kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran secara daring atau jarak jauh guna menghindari kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tempat dengan jumlah orang yang banyak, diharapkan agar seluruh pihak dalam dunia pendidikan turut serta dalam mendukung pemerintah untuk menekan laju persebaran covid-19.

Refrensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun