Setelah kemerdekaan, Indonesia dihadapkan dengan kejadian sangat memilukan yaaitu Gerakan 30 September atau yang sering didengar dengan tragedi G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.
The Act of Killing (2012) dengan judul Indonesia nya yaitu Jagal, merupakan film dokumenter yang menceritakan kejadian pasca tragedi G30S PKI dengan sudut pandang sang 'algojo' bagi masyarakat yang dianggap bagian dari PKI.
Walaupun film ini tidak tayang di Indonesia, tetapi The Act of Killing ini memiliki banyak fakta menarik.
Yuk disimak lebih lanjut!
The Act of Killing (2012)
Film The Act of Killing (2012) merupakan film dokumenter yang menceritakan mengenai kejadian pasca terjadinya G30S PKI pada tahun 1965 silam.Â
Walaupun film ini menceritakan salah satu sejarah kelam di Indonesia, namun film ini disutradarai oleh sineas asal Amerika Serikat yaitu Joshua Oppenheimer.Â
Dikutip dari artikel Rifan Aditya di suara.com film The Act of Killing (2012) merupkan hasil kerja dari beberapa negara yaitu Denmark, Britania Raya, dan Norwegia yang tergabung dalam suatu proyek yang bernama Docwest dari Universitas Westminser.
Sang algojo yang bernama Anwar Congo, diperintahkan oleh militer pada saat itu untuk mengintrogasi, menyiksa, dan membunuh ratusan atau bahkan ribuan tersangka yang dianggap menganut ideologi komunis.
Pasukan Kodok (Geng Anwar Congo) menjadi salah satu regu jagal terkuat di wilayah Sumatera Utara, beliau juga menjadi anggota pasukan yang paling terkenal dan ditakuti pada masanya.
Dalam mengeksekusi tersangka, pasukan Kodok menggunakan metode pembunuhan yang terinspirasi dari film-film Hollywood. Salah satu film favorit mereka adalah film Al Pacino dan film-film western John Wayne.