Mohon tunggu...
Ma'rifatul Nisa'
Ma'rifatul Nisa' Mohon Tunggu... mahasiswi -

everyone is teacher

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kartun Karya Anak Bangsa

9 November 2017   02:59 Diperbarui: 9 November 2017   03:04 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kids zaman now atau istilah untukAnak zaman sekarang. Perubahan yang begitu drastis antara anak zaman dulu dengan anak zaman sekarang. Tidak ada salahnya mengikuti perkembangan zaman, namun harus memilah sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati. Orang Indonesia harus cinta tanah air dan melestarikan budayanya . Salah satu budaya yang harus di lestarikan adalah produk anak negeri yaitu animasi. Anak zaman sekarang, kalau tidak diperkenalkan dengan budaya sendiri, mereka akan sulit memahami kemudian beralih ke budaya yang sedang nge-hits yaitu budaya barat. Anak zaman sekarang lebih suka kartun mancangara, kenapa ? karena kartun luar negeri lebih menarik daripada kartun lokal selain itu,hal ini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua dalam mengenalkan budaya nasional. Cinta produk dalam negeri harus di tanamkan kepada anak sejak dini, sebagai wujud cinta tanah air. Mengenalkan budaya kepada generasi selanjutnya merupakan tugas kita semua.

               Tayangan anime/kartun sudah mewarnai pertelevisian Indonesia sejak lama. Namun, beberapa stasiun televisi lebih banyak menayangkan animasi mancanegara daripada animasi asli hasil karya anak negeri. Padahal, animator Indonesia berusaha menyajikan animasi yang sebagus mungkin untuk layak di pasarkan.  Marsha Chikita Fawzi salah satu animator yang pernah bergabung dengan serial Upin & Ipin mengatakan, karya lokal sulit di pasarkan karena ada berbagai kendala yang harus dilalui dan pembiayaan animasi membutuhkan modal yang cukup besar, hal ini terjadi karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan kerjasama antar dunia pertelevisian.

              Kartun tidak hanya di sukai anak-anak, kalangan remaja hingga dewasa pun menyukai kartun. Hampir semua orang menyukai kartun, karena kartun memiliki berbagai manfaat. Manfaat yang pertama yaitu sebagai upaya peningkatan kosakata anak, biasanya di lakukan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan menonton kartun, kosakata anak akan bertambah dan memudahkan pengajar dalam proses mengajar. Selain itu, manfaat dari menonton film adalah  meningkatkan daya tangkap anak, menanamkan nilai moral, meningkatkan kreativitas serta sebagai sarana hiburan.   

             Saat ini, Karya anak bangsa yang sedang booming adalah Adit dan Sopo Jarwo, kartun ini patut di tayangkan karena selain menghibur, kartun memberikan nasehat kepada penonton. Nasehat dari animasi ini berasal dari kesalahan dan kebodohan orang dewasa, kemudian di akhir episode Pak Haji yang suaranya mirip deddy mizwar memberikan nasehat kepada yang bersalah.   Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari serial ini, tokoh yang berperan dalam  Adit dan Sopo Jarwo di gambarkan sebagai anak-anak yang tidak pernah menggunakan gadget, dan komputer selain itu mereka juga memainkan permainan tradisional. Animasi dalam negeri memberi contoh untuk senantiasa mencintai budaya.

              Kartun mancanegara yang mendapat sorotan dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) adalah spongebob squarepants.Awalnya kartun ini begitu fenomenal, meskipun ditayangkan berulangkali dengan episode yang sama, kartun ini tetap saja menarik hati penonton. Tingkah spongebob yang kocak dan patrick si bintang laut yang konyol menjadi daya tarik tersendiri dalam alur cerita. Hal yang dapat di jadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari dari spongebob salah satunya adalah berteman dengan siapapun, tanpa memandang kelebihan maupun kelemahannya. Sahabat yang baik akan selalu membantu dan melengkapi kekurangan kita dengan caranya yang unik. Tidak menuntut kemungkinan bahwa kalangan remaja dan dewasa masih menyukai kartun Spongebob squarepanthingga saat ini. Sayangnya, saat ini KPI telah menghapus spongebob dari dunia pertelevisian di Indonesia, Pakaian Shandy si tupai dianggap tidak baik itulah alasannya KPI meghapus spongebob.

                Tak hanya Spongebob squarepants, KPIjuga menghapus Litle krisna,Crayon sinchan, Bima sakti dan Tom & jerry. Kartun ini dianggap tidak layak di tonton, karena memiliki dampak buruk terhadap perkembangan anak. Tayangan tersebut mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan adegan berbahaya. jadi, kesimpulannya setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda. kita boleh menyukai produk luar namun jangan sampai melupakan produk dalam negeri. mari kita lestarikan budaya Indonesia dengan mencintai produk dalam negeri. 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun