Mohon tunggu...
Ma'rifatul Nisa'
Ma'rifatul Nisa' Mohon Tunggu... mahasiswi -

everyone is teacher

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pendidikan Palsu, Kemampuan Palsu

11 Oktober 2017   12:27 Diperbarui: 14 Oktober 2017   09:39 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Pendidikan palsu adalah pendidikan yang dilandasi kebohongan. Awalnya  sudah palsu, prosesnya palsu, dan diakhiri pula dengan kepalsuan maka, sempurnalah kerusakan yang akan terjadi. Jika pendidikan di awali dengan kepalsuan, maka rusaklah negeri  ini karena  sumber daya manusia yang tidak berkualitas. Awalnya ada beberapa pengajar karena tuntutan kehidupan yang semakin sulit, mereka membeli ijazah dengan uang agar mudah dan cepat menjadi PNS nah, saat menjadi guru proses belajar mengajar menjadi palsu, karena tidak di landasi dengan kejujuran. 

           Pendidikan yang kita ikuti sampai sekarang ini kurang maksimal, karena  di sekolah hanya di ajarkan berbagai teori. Seharusnya siswa diajarkan bagaimana mengaplikasikan  teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang membentuk kepribadian anak. Orang tua berpesan kepada anaknya agar kelak jika sudah dewasa menjadi orang yang kaya, orang yang sukses. Padahal kaya bukanlah satu-satunya ukuran sukses. Sukses adalah ketika tercapainya tujuan dan ketika kita berubah menjadi lebih baik. Sukses bukan berarti menghalalkan segala cara demi memenuhi tujuan, namun melalui proses yang membutuhkan waktu dan pengorbanan.

          Di zaman sekarang, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pendidikan pun mengalami kemajuan. Sistem pembelajaran di lakukan dengan teknologi yang canggih. Pemerintah memberikan biaya khusus untuk pendidikan di Indonesia tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun masih banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk bisa mengenyam bangku pendidikan. Di daerah pelosok yang sulit terjangkau, mereka belum tahu seperti apa pendidikan itu bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masih bergantung kepada alam. 

           Sistem transportasi, komunikasi dan penerangan belum ada apalagi pendidikan. Inikah rakyat indonesia yang kaya akan potensi sumber daya alam namun belum mampu mengatasi sumber daya manusia, masih ada rakyatnya yang belum merasakan pendidikan. Di luar sana, masih banyak anak yang kurang mampu bersekolah atau fasilitas sekolah yang tidak memadai. Lalu, banyak juga yang mampu mengenyam pendidikan namun malas mengamalkan ilmunya. 

           Sedikit ilmu apabila di amalkan akan lebih baik daripada punya banyak ilmu, berpendidikan tinggi tetapi tidak mau mengamalkan. Haruskah bibit-bibit generasi indonesia terpuruk dengan keadaan seperti ini? mulai sekarang, ubahlah mindset kita untuk membantu sesama agar tercipta masyarakat indonesia yang cerdas dan bermoral sesuai dengan amalan pancasila.

            Cara menciptakan pendidikan yang benar adalah dengan membenarkan niat. Jangan sampai salah mengartikan bahwa pendidikan hanya untuk meraih ijzah, pangkat dan kekayaan, niat itu salah besar. Kita niatkan mengenyam pendidikan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, berakhlak dan mampu menolong siapapun yang membutuhkan. "Lemahnya ilmu dapat mempengaruhi ketangguhan akidah, kualitas ibadah, dan akhlak seorang ," ujar seorang guru saat menerangkan. 

                Sebagai seorang pengajar,  seharusnya hal yang di ajarkan ke anak didik tidak hanya teori saja yang lebih utama adalah bagaimana menyikapi persoalan dengan kejujuran. Para pengajar menciptakan generasi yang sukses. Kita lihat di era sekarang, banyak para koruptor, pengedar narkoba bahkan teroris kenapa hal itu terjadi ? karena didikan dari awal yang salah. Tanamkan kepada anak didik bahwa segalanya membutuhkan kejujuran, kita ajari dari yang paling dasar jangan menyontek saat ujian beri nasehat juga bahwa nilai tidak memengaruhi masa depan tapi kejujuran sangat di butuhkan hingga nanti. Saat dewasa kelak, dalam menghadapi apapun akan selalu ingat betapa pentingnya kejujuran. 

success in starting now

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun