Mohon tunggu...
Annisa Dwi
Annisa Dwi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang freelancer yang mencoba untuk memotret hidup lewa karya dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bobby Nasution dan Komitmen Mengembangkan Pariwisata Kota Medan

23 Maret 2020   13:33 Diperbarui: 23 Maret 2020   13:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai kota metropolitan setelah Jakarta dan Surabaya, Kota Medan memiliki potensi yang luar biasa. Letak strategis di tengah Pulau Sumatera dan dekat Selat Malaka menambah daya tarik Ibu Kota Sumatera Utara itu untuk menjadi pusat aktivitas bisnis yang hebat. Ditambah, Medan yang penuh nuansa sejarah dan multikultural membuatnya kaya akan potensi kesenian dan kebudayaan yang beragam.

Kita berharap para pelaku bisnis, investor dan khususnya wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat menjadikan Medan sebagai destinasi bisnis dan wisata utama di Indonesia. 

Dengan berbagai potensi sosial ekonomi dan budayanya sesungguhnya Medan bisa menjadi salah satu tempat favorit untuk para travellers. Apalagi di Sumatera Utara terdapat berbagai destinasi menarik yang juga memiliki potensi besar, seperti Danau Toba, Berastagi, Pulau Nias dan banyak lagi. Medan tentunya menjadi hub bagi daerah-daerah wisata tersebut.

Saya teringat beberapa hari lalu saya bertemu dengan kawan lama saya. Ia adalah seorang arsitek dan pakar tata kota. Sebut saja namanya Roni. Kami mengobrol seputar Kota Medan dan upaya membangun Medan menjadi lebih menarik.

Menurut Roni, meski Medan memiliki potensi besar namun belum mampu direalisasikan secara optimal. Hal itu disebabkan adanya beberapa faktor yang masih menghambat.

Roni menjelaskan adanya persoalan dalam hal pembangunan fisik dan nonfisik. Contoh pembangunan fisik, Roni menyarankan agar pembangunan fasilitas jalan yang baik dan merata, trotoar dan drainase anti banjir, penataan sungai, penambahan ruang hijau, serta revitalisasi bangunan-bangunan bersejarah dan kawasan kota tua. Menurutnya hal itu tidak sulit jika serius dan konsisten menjalankan rencana pembangunan. 

Kota Semarang sebagai misal, dengan bantuan pemerintah pusat, telah melakukan revitalisasi kota lamanya menjadi keren seperti saat ini. Hal itu termasuk pula bangunan lama dan pasar tradisional yang bernilai sejarah. 

Jika kawasan lama Kota Medan direvitalisasi maka pastinya dapat menjadi magnet para wisatawan lokal maupun asing untuk datang. Kawasan tersebut juga dapat menjadi lokasi pengembangan UMKM kuliner dan produk khas Kota Medan, termasuk ekonomi kreatif.

Untuk pembangunan non fisik, Roni menjelaskan pentingnya pengembangan aspek mentalitas warga, melalui edukasi, seni dan budaya. Kota Medan yang multietnis memiliki seni dan budaya yang beragam. 

Namun saat ini dirasakan kurang perhatian dan keberpihakan terhadap para seniman dan budayawan. Padahal kota-kota besar yang menjadi destinasi wisata selalu memiliki fasilitas seni pertunjukan yang baik dan berkualitas. 

Sebagai usulan Medan bisa mengadakan festival kebudayaan kelas nasional, bahkan regional-global, yang rutin setiap tahunnya. Pastinya festival seperti ini bisa menjadi daya tarik dan potensi untuk mendatangkan wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun