Mohon tunggu...
Nirma Lasari
Nirma Lasari Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa universitas Majalengka

Pencatat ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kumpulan Kajian Puisi Pragmatik

22 Januari 2021   09:05 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pusis Kehidupan di balik jendela karya setya naka andrian
Ada kehidupan aneh di balik jendela
Banyak yang mengganggapnya
Sebagai perlintasan perasaan orang putus asa

Di sana, berisi para nelayan dengan takdir lautnya
Para pendoa dengan segenap nuraninya
Para pendekar dengan genggaman pedang di tangan kirinya
Hingga para seniman dengan sepasang sayapnya

Di balik jendela,
Mereka saling membicarakan keanehan
Yang saling berburuk sangka
Pada bait pertama menggambarkan tentang kehidupan masyarakat yang terkadang sibuk membicarakan orang lain, dan banyak yang mengganggap kegiatan menggunjing orang lain merupakan hal yang wajar seakan-akan orang yang sedang melakukan pergunjingan tersebut tidak mempunyai pekerjaan lain yang lebih bermanfaat bagi dirinya.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada saya  bahwa kita harus bisa menjaga lisan kita dengan baik cukup dengan tidak mencampuri urusan orang lain, dan berkata baik jika orang lain membutuhkan nasihat kita, tidak perlu menggunjing orang lain, sebab hakikatnya diri kita pun punya kekurangan yang bisa saja di omongkan oleh orang lain, kita juga harus sadar bahwa kita tidak pernah lepas dari kesalahan jauh darin kata sempurna, jika kita membicarakan keburukan orang lain tanpa berkaca kepada kesalahan diri maka tidak akan pernah berguna hidup kita jika hanya mengurusi urusan orang lain, yang sebenarnya memeang itu bukan urusan kita, jadilah cuek terhadap urusan orang lain, jika kita tidak di mintai pendapat lebih baik diam.
Pada bait kedua menggambarkan tentang bahwa seseorang memiliki kepribadian masing-masing yang membedakan satu orang dengan orang lain. Bahwa setiap orang memiliki tujuan dan takdir yang berbeda-beda.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada saya  ialah bahwa kita dengan orang lain memiliki takdir yang berbeda, nah kembali lagi ke bait yang pertama jika kita senang dengan urusan orang lain sedang kita tidak mengurusi takdir atau kehidupan diri kita, mungkin kita tidak akan pernah sampai pada titik tujuan hidup kita, kita hanya akan menjadi penonton kehidupan orang lain dan menjadi kementator kehidupan orang lain, berhentilah mengurusi orang lain, kita punya kehidupan yang berbeda, punya tujuan yang berbeda pula, urusi kehidupan sendiri yang belum jelas mau di apakan, jangan sibuk mengomentari jika kita tidak ingin tertinggal. Jiika tidak ingin berubah kita hanya akan menjadi penonton sejati, orang lain sudah sukses kita masih menjadi penganalisisnya.
Pada bait terakhir untuk memperkuat potongan bait sebelumnya yaitu bahwa setiap kehidupan orang pasti akan membicarakan keburukan orang lain dan saling berburuk sangka.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada saya  ialah kita tidak sadar bahwa jika kita sudah membicarakan keburukan orang lain sedang kita tidak memebaca diri, oranglain pun mungkin akan membicarakan kita juga dengan keburukan yang kita m,iliki, sehingga dari sana akan timbul saling salah sangka antara yang satu dengan yang lain, padahal jika memang kita tahu kesalahan orang lain mengapa tidak di benarkan dengan cara di nasihati dan di benarkan supaya kita dengan orang lain bisa berubaha bersama sama, mengoreksi kesalahan dan saling menggenggam tangan untuk menuju perubahan dan saling mendoakan untuk bisa berubahan ke arah kebaikan, karena sampai kapanpun jika kita terus mencampuri urusan orang lain, mungkin saja kita malah lupa dengan urusan kita sendiri.
2. Puisi Subuh karya anir hamzah
Kalau subuh kedengaran tabuh
Semua sepi sunyi sekali
Bulan seorang tertawa terang
Bintang mutiara bermai cahaya

Terjaga aku tersentak duduk
Terdengar irama panggilan jaya
Naik gembira meremang roma
Terlihat panji terkibar di muka

Seketika teralpa;
Masuk bisik hembusan setan
Meredakan darah debur gemuruh
Menjatuhkan kelopak mata terbuka

Terbaring badanku tiada berkuasa
Tertutup mataku berat semata
Terbuka layar gelanggang angan
Terulik hatiku di dalam kelam

Tetapi hatiku, hatiku kecil
Tiada terlayang di awang dendang
Menangis ia bersuara seni
Ibakan panji tiada terdiri
Pada bait pertama penulis menggambarkan setting waktu yang sangat jelas dengan baris-baris yang berisi kata-kata romantis seperti baris ketiga dan keempat. Bait ini menceritakan keadaan pada waktu subuh dengan suara tabuh yang terdengar, suasana di sekitar penulis sunyi sepi, sedangkan di langit bulan sedang bersinar terang seperti berbahagia dilengkapi oleh pertunjukan bintang-bintang yang berkelipan seperti mutiara.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada saya ialah bahwa di waktu subuh adalah waktu sangat sunyi hening, tiada suara lain selain suara tabuh ajakan untuk melaksanakan shalat subuh, disana juga terdapat keindahan malamdengan berhiaskan bintang bintang, dan bahwa waktu nwaktu tersebut adalah malaikat tengah berada di bumi, sedang manusia terlelap tidur padahal tiada satu pun permintaan yantg di tolak pada waktu sunyi itu.
pada bait kedua ini menggambarkan keadaan penulis saat mendengar adzan ia terjaga kemudian duduk karena ada panji agama yang harus dilaksanakan.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang dapat saya simpulkan ialah bahwa seorang muslim harus tetap memaksakan diri untuk bangun sekalipun dalam keadaan ngantuk untuk melaksanakan shalat fardu, terutama shalat subuh, dimana shalat tersebut tengah di kelilingin malaikat untuk mendoakan siapapun yang bangun dan giat untuk melaksanakan shalat subuh.
bait ketiga ini menceritakan saat penulis menjadi lengah sesaat setelah mendengar bisikan setan yang membuatnya menjadi tidak bersemangat menjalankan shalat dengan cara membuat penulis merasakan kantuk hingga memejamkan mata kembali.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang dapat saya simpulkan ialah bahwa bisikan syetan akan semakin kuat kepada seorang muslim yang rajin beribadahnya, seperti pepatah mengatakan semakin pohon besar maka angin yang lewat pun akan semakin besar. Begitupun dengan keimanan seseoranmg seamkin seseorang rajin beribadah kepada allah akan semakin besar godaan dari mahkluk lain sepertui syetan, tao\pi justru jika memang kita sudah memiliki keimanan yang kuat , bisikan sekecil itu tidaka akan menjadikan kita goyah untuk menjalankan kewajibannya.
bait keempat ini adalah penulis kembali tertidur dan bermimpi, tetapi hatinya tertidur dalam kekelaman karena tidak menjalankan kewajibannya kepada Tuhan.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang dapat saya simpulkan ialah bahwa kemaksiatan seseorang terhadap allah akan menjadikan hatinya hitam sehingga sepulas apapun ia tiodur sedang ia belum melaksanakan kewajiabnnya terhadap allah maka ia akan selalu merasakan kegelisahan yang tiada hentinya, sampai ia bangun dan melaksanakan shalat nya.

3. Puisi pada suatu pagi hari Karya Sapardi Djoko Damono
Maka pada suatu pagi hari yang ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa. Ia tidak ingin menjerit- jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintikrintik di lorong sepi pada suatu pagi
 Pada puisi di atas terlihat bahwa sang penulis tengah dalam kesedihan yang teranat ia hanya ingin meluapkan rasa tangisnya di bawah rintiknya hujan untuk tidak terlihat oleh siapapun, kesimpulan yang dapat di ambil dari puisi di atas ialah bahwa ketika kita sedih memang butuh ruang untuk sendri, butuh kesunyian untuk sekedar meredakan rasa yang tengah di hantam oleh kesedihan.

Terimakasih :) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun