Mohon tunggu...
nipupa
nipupa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - nama pena penulis

seorang perempuan yang sedang gemar-gemarnya bermimpi dan giat berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut menjadi nyata :)

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pesona Indonesia di Mataku

14 Agustus 2019   14:49 Diperbarui: 14 Agustus 2019   14:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di salah satu sudut Kota Industri-Jawa Barat, Siang menuju Sore

Sebagai seorang warga negara yang telah saya sebutkan nama negaranya sebagai judul tulisan ini, saya cukup kagum dengan banyak hal yang dimiliki negara kepulauan luar biasa satu ini

Waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah, saya tidak begitu bangga menjadi bagian dari Indonesia. Saya menyadari hal tersebut pasti karena pada masa tersebut saya masih kurang jalan jalan dan berpandangan hanya sebatas rumah dan sekolah saja. Namun lambat laun dengan bertambahnya referensi kota dan daerah yang disinggahi, mulai ada persepsi lain mengenai status kewarganegaraan saya.

Selepas dari pendidikan tingkat lanjut dan kemudian saya berpindah ke salah satu kota besar, mulai dari situlah pandangan terhadap Indonesia agak bergeser. Hidup di salah satu kota besar di Indonesia dengan kondisi jauh dari orang tua dan sanak famili membuat saya harus terus berpikir untuk keberlangsungan kehidupan saya. Dalam hal ini keberlangsungan hidup bukan hanya dari sisi finansial namun juga dari sisi kebahagiaan menjalani kehidupan (tidak stress ditengah menjalani kehidupan, red.)

Mulai saat itu saya mulai senang pergi tanpa arah dan tujuan yang jelas (ah.. ada tujuan jelasnya, yang jelas keluar dari kotak pandora yang berfungsi sebagai tempat berteduh dari terik matahari dan tempat rebahan saat tubuh ini lelah). Ke mana saja, keliling kota dengan menggunakan segala moda transportasi, mencoba hal-hal yang baru di kota yang membuat saya menjadi saya yang lain dari yang sebelumnya.

Hasrat untuk mendapatkan kebahagiaan di tengah jengahnya kehidupan sebagai pekerja makin hari makin memuncak saja. Namun apa daya banyak hal yang membuat hal tersebut bentrok sana dan sini. Di suatu saat, terdapat keharusan yang membuat saya melepaskan status sebagai pekerja di kota besar.

Kemudian sejak itu, saya pun berganti status menjadi seseorang yang harus banyak belajar tentang banyak hal. Pada kehidupan tersebut saya bertemu dengan banyak sekali manusia dengan latar belakang beragam dan banyak hal lainnya yang sama beragamnya. Mulai dari fase kehidupan inilah saya makin terpesona dengan pesona Indonesia, walaupun banyak hal lainnya yang cukup membuat miris.

Petualangan yang makin beragam dimulai pada fase tersebut yang kemudian berlanjut sampai saat ini dan saya berharap hal ini akan berlanjut ke depannya. Beberapa daerah di Pulau Jawa sudah cukup banyak yang saya singgahi dengan berbagai kenangan didalamnya (tentu saja, red.) walaupun masih banyak daerah lainnya di Pulau Jawa ini yang masih harus saya singgahi.

Pesona Indonesia yang saya temui itu bukan hanya pemandangan menakjubkan baik dari sisi gunung ataupun pantai namun banyak hal lainnya, seperti penduduk daerahnya, kebudayaan di daerah tersebut, kebiasaan penduduk daerah dalam menjalani keseharian dan masih banyak lagi.

Di Jawa Barat saya pernah mendatangi salah satu gunung bersama dengan kawan dan itu luar biasa, luar biasa suasana alamnya, luar biasa cara untuk menuju kesana dan luar biasa penduduk disana dalam menjalani kehidupannya. 

Begitu pula dengan hasil kunjungan saya ke salah satu daerah (sebut saja Belitong), daerah yang menjadi terkenal dan banyak dikunjungi karena salah satu karya penulis favorit saya, pesona yang ditawarkan Belitong adalah keasrian pantai-pantainya, kearifan penduduknya dan ketidakneko-nekoan penduduknya dalam menjalani kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun